❇1❇ DENATHAN (Revisi)

370 27 4
                                    

~Anathan~
.
.
.

Jikalau mencoba ialah suatu kesalahan,
berarti diam juga sebuah kesalahan.
Karena keduanya sama sama salah dimatamu. Hanya dimatamu, bukan aku.

***

Ramai, itulah suasana yang bisa digambarkan untuk lapangan olahraga SMA VISWANTARA. Kenapa, mungkin kalian bertanya tanya kenapa hanya sebuah lapangan bisa sampai seramai itu.

Kurasa tempat itu akan biasa-biasa saja kalau saja para most wanted SMA Viswantara tidak ada di sana.
Para cogan-cogan tampan dan berkelas itu sedang bermain bola basket, untuk pertandingan nanti.

Jika kita perhatikan lebih jauh, ada seorang gadis yang jauh dari kerumunan karena dia berada di tempat duduk pelatih. Mereka nekat mungkin, gadis itu bersama ke dua temannya sedang asik menonton dan memerhatikan.

Mulai dari rambutnya yang terurai, sorot mata yang teduh, tak lupa dengan botol air mineral menjadi pegangan tangannya. Gadis itu masih saja fokus ke arah lapangan, ia memerhatikan seseorang mulai dari ujung rambut hingga ujung sepatunya, sampai sorot matanya yang tajam tak luput dari indra penglihatan gadis itu.

Muka datar itu sudah menjadi pemandangan paling istimewa. Entahlah kenapa gadis ini menyukai itu semua itu, mungkin ini yang disebut cinta tidak butuh alasan.

Saat sedang asik memperhatikan tiba-tiba kedua pandangan itu bertemu. Tidak ada kata yang terucap, hanya senyum yang menghiasi bibir gadis itu. Lihatlah hasilnya, orang itu malah memainkan wajah datarnya. Cukup lama berpapasan mata, akhirnya orang itu kembali fokus pada bola basketnya dan segera memalingkan pandangannya.

"Na ke kelas yuk, disini panas maunya, yuk" ajak seorang temanya dengan rambut sepenuhnya diikat ke atas.

"Jangan Na, kantin aja yuk gue laper" balas teman satunya lagi dengan rambut tergerai, sama sepertinya. Tapi gadis itu masih fokus pada orang yang sejak tadi ia perhatikan.

"Dasar lo perut karet, baru juga makan udah laper lagi, buset dah" cibir perempuan yang tadi dikucir. Namanya Scavi Fionari Livi, bisa di panggil Scali.

"Apa lo bilang? Perut karet, lo sendiri apa? Kutunya kelas pengganggu tau gak" balas gadis yang digerai. Namanya Tamara Silva Qitama, kita panggil dia Silva.

"Sut, udah ya Sil, Li jangan ribut disini ya. Kalau kalian mau ke kelas duluan aja, entar aku nyusul" balas Fika. Gadis tadi adalah Darren Fikana Viska Wijaya. Gadis yang ceria dan tawa yang menyembunyikan sebuah luka.

"Ya kok gitu sih Na? Kita kan datangnya bareng. Masa pulangnya sendiri sendiri, kan gak lucu" balas Silva mulai menggerutu.

"Bareng aja Na" tambah Scali.

"Ya udah, kalian tunggu aku dikantin aja. Nanti aku nyusul ke sana terus ke kelas deh" alasannya. Karena sendari tadi Fika ingin memberikan botol air mineral ini pada orang tadi yang sempat beradu pandang dengannya.

"Oh ya udah. Janji ya lo, awas aja kalo gak gue karungin terus lempar ke jurang" balas Silva kemudian pergi setelah mendapat anggukkan dari Fika.

ANATHAN  || ENDWhere stories live. Discover now