3. Meet Again

2.7K 371 184
                                    

"Terimakasih telah datang." Suara laki-laki yang lembut terdengar menenangkan di telinga.

"Pada pertemuan di siang hari ini ada tamu istimewa." Laki-laki berambut hitam sebahu itu—Ubuyashiki Kagaya —kembali berbicara.

Orang-orang di hadapannya yang duduk mendengarkan memasang berbagai macam ekspresi.

Pilar air, Tomioka Giyuu—si pria dengan manik biru gelapnya yang indah—tampak termenung di tempatnya. Seumur hidupnya menjadi seorang Pilar, Oyakata-sama—pria yang berbicara tadi—tidak pernah membawa tamu apapun dalam rapat.

Pria bersurai putih dengan riasan dan berbagai aksesoris, Uzui Tenggen Si Pilar Suara terlihat sedang berpikir. "Yah, kuharap dia adalah seseorang yang flamboyan!!!" Serunya sambil menunjukan cengiran kuda.

Pilar batu, Himejima Gyomei tampak sibuk dengan rosario-nya yang ia genggam dengan kedua tangannya yang bersedekap di depan dada. Seperti biasa, dia selalu berdoa.

Pilar bunga, Kochou Kanae tampak memasang ekspresi berpikir. Lalu ekspresinya berubah antusias untuk sesaat. "Ara~ menurutmu siapa tamu istimewanya, Shinazugawa-kun?" Ia menoleh pada pilar angin.

Pilar angin, Shinazugawa Sanemi melirik sekilas pada Kanae. Lalu mengangkat bahunya sekilas—bersikap acuh. "... huh..? Mana aku tahu!"

Seorang gadis bersurai merah jambu dengan gradasi hijau, Kanroji Mitsuri Si Pilar Cinta tampak antusias sekaligus penasaran. "Ne, ne Iguro-san! Menurutmu, akan seperti apa tamu itu?" Tanya nya pada pria bermanik heterochromia iridium[1] di sebelahnya.

Seorang pria dengan ular putih yang melilit lehernya, Iguro Obanai Si Pilar Ular menoleh pada gadis di sebelahnya. Rona merah tipis tergambar di wajahnya. Untungnya separuh wajahnya ditutupi perban. "Hmm, entahlah. Kuharap dia bukanlah pecundang."

Rengoku Kyojuro Sang Pilar Api menunjukkan senyumannya yang menyilaukan. Sorot matanya menunjukkan semangat seperti biasanya. "Semoga dia orang hebat," komentarnya.

Suara dua orang anak yang monoton mengintrupsi mereka. Mereka adalah anak-anak dari Oyakata-sama atau bisa juga disebut sebagai klan Ubuyashiki. Sang tamu telah tiba.

Seluruh pasang mata para pilar mengamati asal suara. Perlahan namun pasti, langkah kaki terdengar mendekat. Hingga akhirnya seorang gadis dengan perban di kepala bagian kanannya—yang menjadi tamu— berhenti di samping pemimpin klan Ubuyashiki.

Para pilar terpaku menatapnya. Bahkan, Mitsuri sampai membulatkan matanya tidak percaya serta menutup mulutnya yang menganga karena takjub.

Giyuu mematung menatapnya beberapa saat. Lalu terbatuk-batuk karena ia lupa caranya bernapas. Rona merah tipis muncul di kedua pipinya.

Dia manis...

Kyojuro terdiam mematung menatapnya. Dia benar-benar kehabisan kata-kata. Di hadapannya adalah sebuah maha karya yang tersuguh dengan elok ciptaan orangtua, sang malaikat.

Iguro menatap kearah tamu itu yang merupakan seorang gadis muda. Dirinya memincingkan matanya sambil berkata dalam hati: cantik sih... tapi tidak secantik Kanroji-san...

"Wow! Dia kelihatan manis!" Uzui Tengen berkata sambil tersenyum lebar dan mengangkat ibujari nya.

"Wah! Dia cantik..!" Kanae berseru pelan. Membuat Sanemi menoleh dengan malas ke arah si tamu. Pria berambut putih dengan perawakan barbar itu terpaku sejenak lalu lisannya menyebut satu nama.

"[Full.. name]..?"

"Eh? Kau mengenalnya, Shinazugawa-kun?"

"..."

Nostalgia (Sanemi x Reader)Where stories live. Discover now