New Friend

768 79 13
                                    

Setelah Baekhyun pamit untuk pulang, tatapan mata Chanyeol berubah menjadi tajam saat menatap Kyungsoo. 

“Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya jika kau menemui Jongin?” tanya Chanyeol.

“Mianhae hyung, aku tidak ingin merepotkan hyung dengan masalah ini, lagi pula sudah selesai bukan, aku sudah menasehati Jongin,” jawab Kyungsoo. Chanyeol menghela nafas panjang.

“Ini bukan sesuatu yang bisa kau atasi sendiri Kyungsoo, lain kali beri tahu hyung dulu, setidaknya hyung bisa mengawasimu, aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu,” jelas Chanyeol.

“Nee hyung,”

“Ya sudah, kau bersihkan dirimu dulu dan kembali kesini, aku akan mengobati lukamu,” titah Chanyeol. Kyungsoo mengangguk, ia menuju kamarnya.

Dengan perlahan Chanyeol mengobati luka di sudut bibir Kyungsoo. Sesekali Kyungsoo meringis saat obat merah itu menyentuh lukanya.

“Hyung-aa...” panggil Kyungsoo. Chanyeol sudah selesai, ia merapikan kotak P3K.

“Ada apa Kyung?” tanya Chanyeol.

“Ehm, aku ingin menanyakan sesuatu, kapan orang tua Chanyeol hyung meninggal?” ucapan Kyungsoo membuat Chanyeol tertegun sebentar, ia mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan.

“Kenapa kau bertanya seperti itu?”

“Kalau hyung tidak mau menjawabnya tidak apa-apa,  aku pergi ke kamar dulu,” ucap Kyungsoo lantas bangkit dari duduknya. Chanyeol menarik tangan Kyungsoo, menyuruhnya untuk tetap duduk.

“Hyung akan menjawabnya ...” ucap Chanyeol sambil tersenyum.

“Eomma meninggal beberapa hari setelah adikku lahir, dan Appa meninggal lima tahun yang lalu,” jelas Chanyeol. Air matanya mulai berlinang. Kyungsoo jadi tak tega karena sempat menanyakan hal itu. 

“Lalu dimana adikmu hyung?” tanya Kyungsoo lagi. Ia mengusap pelan punggung kakaknya.

“Dia di culik saat masih bayi, Eomma syok dan akhirnya meninggal,” jawab Chanyeol, ia menyeka sudut matanya yang berair.

“Aku turut berduka hyung, maaf karena menanyakan hal ini,” entah kenapa hati Kyungsoo merasa sakit mendengar penuturan Chanyeol, ia merengkuh tubuh kakaknya yang mulai terisak.

“Setidaknya kau beruntung hyung, kau bisa merasakan kasih sayang mereka walau sebentar ....” lirih Kyungsoo. Bukan tanpa alasan Kyungsoo tiba-tiba menanyakan hal ini, ia merasakan rindu pada orang yang bahkan belum pernah ia temui atau mungkin tak akan pernah.

“Maksudmu?” tanya Chanyeol bingung, ia menarik diri dari pelukan Kyungsoo.

“Aku tak pernah tau wajah orang tuaku, aku tak pernah melihatnya, saat kecil aku kira Nyonya Do orang yang baik, tapi menginjak besar sikapnya berubah ...” Kyungsoo menjeda kalimatnya, ia menarik nafas dalam dan menatap mata Chanyeol.

“Gomawo hyung, karena memberikanku kasih sayang, maaf jika aku merepotkanmu, maaf-“ belum selesai menyelesaikan kalimatnya Kyungsoo di peluk oleh Chanyeol.

“Berhenti bicara begitu, jangan ungkit hal itu lagi, sekarang kau adalah adikku dan selamanya akan begitu,” ucap Chanyeol. Liquid bening mulai turun dari mata Kyungsoo. Ia mulai terisak. Keduanya sama – sama larut dalam tangisan selama beberapa saat. Setelah dirasa cukup tenang mereka melepas pelukan.

“Aku tau kau merindukan orang tuamu Kyung, aku yakin dimana pun mereka berada mereka juga pasti merindukanmu, mereka pasti bangga mempunyai anak sepertimu,” ujar Chanyeol, ia menghapus air mata di pipi Kyungsoo. Kyungsoo mengangguk, ia menampilkan senyum manisnya.

Judicature ✔Where stories live. Discover now