Mistreating

701 83 43
                                    

Kyungsoo terpojok, ia mendapat luka dimana-mana. Darah segar keluar dari kepalanya akibat berulang kali terbentur dinding juga lantai. Ia kehabisan tenaga.

“Cukup!!!” ucapan Xiao Nai menghentikan pertarungan. Ia melangkah mendekati Kyungsoo yang terduduk sembari memegang lengannya.

“Kau berani macam-macam rupanya,” kesal Xiao Nai. Ia mengambil pistol di balik jasnya dan mengarahkan pistol ke kepala Kyungsoo. Bukannya takut, Kyungsoo menatap tajam ke arah Xiao Nai. Tatapan yang sanggup membuat nyali lawannya menciut. Tapi tidak dengan Xiao Nai, ia lebih berbahaya.

“Kita kembali ke markas Nai,” ucap Joon Ho yang baru saja datang.

“Ck, biarkan aku membunuh cecenguk sialan ini,” balas Xiao Nai, ia bersiap menarik pelatuk pistolnya.

“Nanti saja, kita harus cepat pergi. Para tentara bergerak mengepung tempat ini. Yu Na juga bilang ingin bermain-main sebentar dengannya. Kau tau sendiri kan jika keinginannya tidak dituruti darah akan berceceran dimana-mana,” bujuk Joon Ho.

“Arraseo, wanita itu memang kejam kalau sudah marah, tapi ku lihat dia lebih pendiam akhir-akhir ini,” timpal Xiao Nai seraya menurunkan pistol dari kepala Kyungsoo.

“Bawa dia ke markas,” titah Xiao Nai. Ia bangkit dan mengikuti langkah Joon Ho.

“Lepaskan aku!!” teriak Kyungsoo berusaha berontak ketika anak buah Xiao Nai menarik paksa.

Duagh.. sebuah pukulan tepat mengenai tenguk Kyungsoo, pandangannya mulai mengabur. Ia pasrah dibawa paksa kembali ke markas. Joong Ki terlambat, ia tidak menemukan Kyungsoo dimanapun.

“Kau kemana Kyung,” guman Joong Ki. Ia menyisir seluruh area gedung tapi hanya mendapati sisa perkelahian. Karena tidak membuahkan hasil apapun Joong Ki kembali ke rumah sakit, ia akan menanyai Jongdae.

“Joong Ki,” panggil Minseok. Joong Ki menoleh.

“Samchon,” balas Joong Ki.

“Bagaimana keadaan Sungjae?” tanya Minseok cemas.

“Dia sedang di tangani dokter,” jawab Joong Ki. Seorang dokter keluar dari ruangan tempat Sungjae dirawat.

“Bagaimana keadaan anak saya dok?” tanya Minseok.

“Syukurlah ia cepat dibawa kesini, kondisinya sudah membaik,” jelas dokter tersebut.

“Dimana orang yang membawa anak itu?” giliran Joong Ki yang bertanya, ia harus menemukan Jongdae untuk mencari tau dimana Kyungsoo.

“Bukankah anda yang membawa anak ini?” balas dokter itu. Dahi Joong Ki berkerut, ia yakin tadi dirinya bersama orang lain tidak mungkin yang ia lihat hanya halusinasi.

“Bolehkah saya melihat anak saya?” pinta Minseok. Dokter itu mengangguk mempersilakan. Minseok masuk kedalam ruang rawat Sungjae menyisakan dokter dan Joong Ki yang saling bersitatap.

“Saya Dokter Kevin,” ucap Kevin memperkenalkan diri.

“Song Joong Ki,” balas Joong Ki. Kevin pamit undur diri untuk mengurus pasien lainnya, meskipun Joong Ki masih curiga tapi dirinya tidak berhak untuk menginterogasi Kevin begitu saja. Joong Ki hanya bisa berharap Kyungsoo kembali mengirimkan pesan padanya.

Jongdae memacukan mobilnya dengan cepat menuju markas. Ia berharap Kyungsoo bisa bertahan.

“Bertahanlah Kyung....” lirih Jongdae seraya menambah kecepatan mobilnya. Sesampainya di markas Jongdae segera melakukan apa yang diperintahkan Kyungsoo.

Dilain tempat Kyungsoo terikat dengan tangan keatas. Xiao Nai menatapnay dengan tatapan marah, ia kesal karena Kyungsoo rencananya gagal.

“Nai-ya,” panggil Yu Na.

Judicature ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang