Regret

623 86 7
                                    

Baekhyun tertunduk lesu di depan sungai Han. Ia baru saja mengkaji ulang berkas penyelidikan Kyungsoo. Telat sedikit saja ia tidak bisa mendapat pengakuan dari Jongin. Jongin berniat pergi jauh, membawa kenangan yang begitu menyakiti hatinya dimana ia harus berkhianat pada sahabatnya sendiri. Jongin tak punya pilihan dan terpaksa mengatakan kepalsuan. Baekhyun bisa memaklumi hal itu walau ia kecewa setelah mendengar kejadian sebenarnya.

“Kenapa semua ini terjadi padamu Kyungsoo-ya,” ucap Baekhyun. Ia melemparkan kerikil ke sungai, berharap kekesalannya bisa hilang seiring kerikil yang perlahan tenggelam.

“Mianhae karena tidak bisa menjagamu.” Baekhyun membiarkan air matanya merembes keluar. Ia tak berniat menghapusnya dan kembali melemparkan kerikil kecil. Puas menangis Baekhyun memilih kembali ke kantor, ia akan mencari bukti untuk sidang ulang kasus Kyungsoo agar Kyungsoo bisa bebas. Setelah berkutat dengan komputer kantor sampai larut malam Baekhyun akhirnya menemukan sesuatu.

“Ini bukan pistol Kyungsoo, aku memberikan pistol jenis lain padanya,” guman Baekhyun sembari menatap dua gambar pistol di layar monitor. Ia tersenyum karena berhasil menemukan satu bukti. Baekhyun beralih ke berkas Yu Na tujuh tahun yang lalu. Ia tak menyangka Yu Na bisa dibebaskan begitu saja dengan jaminan.

“Tunggu sebentar, kenapa aku tidak menyadarinya. Yu Na pernah menculik seorang bayi disalah satu rumah sakit,” ucap Baekhyun. Ia mengingat cerita Chanyeol. Chanyeol pernah bercerita jika ia kehilangan adiknya saat ibunya melahirkan di rumah sakit. Baekhyun cukup banyak mengetahui kehidupan Chanyeol sejak pertemuannya tujuh tahun yang lalu. Baginya baik Chanyeol maupun Kyungsoo sudah seperti saudaranya sendiri.

“Nama rumah sakitnya sama.” Baekhyun meyakini satu hal. Ia akan berkunjung ke rumah sakit itu besok untuk memperkuat dugaannya.

Terlambat. Satu kata itu mungkin pantas menggambarkan keadaan Baekhyun saat ini. Ia memperoleh informasi dari salah seorang perawat jika dua puluh satu tahun yang lalu seorang bayi di culik dari keluarga Park. Baekhyun menunduk lesu di taman rumah sakit, kenapa ia langsung melupakan kasus itu setelah Yu Na dipenjara, kenapa ia tidak menyedilikinya lebih jauh. Walau belum sepenuhnya pasti jika Chanyeol juga Kyungsoo bersaudara tapi Baekhyun meyakini hal tersebut. Sampai sebuah pesan masuk ke ponselnya membenarkan dugaannya itu.

+82 xxxx

Aku tau kau menyelidiki kembali kasus Kyungsoo. Kau menemukan sesuatu yang benar. Kyungsoo rela berkorban untuk Chanyeol karena mereka bersaudara.

Isi pesan itu membuat Baekhyun terkejut. Ia segera melacak nomer ponsel itu tapi sayangnya tidak di temukan. Dan hal yang kembali membuatnya terkejut adalah Kyungsoo yang hilang dari rumah tahanan. Lengkap sudah cobaannya hari ini. Baru saja Baekhyun senang karena menemukan bukti yang dapat membebaskan Kyungsoo juga fakta jika Kyungsoo adik kandung Chanyeol tapi ternyata ia harus kehilangan Kyungsoo. Kepolisian meminta maaf dan memintanya untuk menutup kasus tersebut.

Baekhyun mengunjungi kantor kejaksaan tempat dimana Chanyeol bekerja. Ia sempat ditahan sekretaris Chanyeol saat akan masuk ke ruangan Chanyeol tapi Baekhyun tetap memaksa masuk. Chanyeol yang masih sibuk dengan pekerjaannya menggerutu kesal, ia menyuruh sekretarisnya keluar dan membiarkan Baekhyun di ruangannya.

“Ada apa Baek?” tanya Chanyeol. Hubungan keduanya agak merenggang semenjak kejadian penangkapan Kyungsoo.

“Puas kau Chan membuat adikmu menderita?” balas Baekhyun sarkas. Ia melemparkan berkas pada Chanyeol. Chanyeol yang masih bingung dengan perkataan Baekhyun membaca berkas yang di berikan Baekhyun. Matanya membulat ketika membaca berkas itu.

“Katakan jika ini tidak benar Baek,” ucap Chanyeol.

“Kau terlalu terburu-buru Chan, kau langsung menghakiminya tanpa tau fakta sebenarnya dan sekarang kita terlambat.” Baekhyun menjatuhkan diri di sofa, ia menutup wajahnya dan kembali menangis.

Judicature ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang