Bab 36

2.6K 283 144
                                    

Happy Reading

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Happy Reading

Jaemin pun menginjakkan kakinya di rumah pada pukul 12 malam, ia baru saja mengantar Lami ke rumah barunya di Bandung

Jaemin membuka pintunya perlahan, laki-laki itu memegang kunci cadangan rumahnya itu, ia masuk tanpa menimbulkan suara sama sekali

Ia kunci kembali pintu rumahnya itu lalu ia beranjak naik ke atas, ia membuka pintu kamarnya perlahan

Untungnya lampu kamarnya sudah di matikan, ia pun menutup pintu kamarnya dan tiba-tiba lampu menyala

Jaemin tersentak melihat kakak kembarnya yang berdiri tidak jauh dari hadapannya, Jeno sedang menatapnya datar sambil menyilangkan tangannya di depan dada

"Jam segini baru pulang?" tanya Jeno datar dan Jaemin pun memutar bola mata malas

"Kan gua udah bilang, gua abis jemput Lami di Jakarta ya pasti pulang malem lah!" jawab Jaemin santai

Jeno mendecih, "Segitu belanya lo jemput Lami, Jaem? sampe-sampe Nara harus pulang sendiri, untung ada gue yang nganter." ujar Jeno datar

Jaemin menatap tajam Jeno, "Lo gak tau apa-apa tentang gua dan lo gak berhak ngatur-ngatur kehidupan gua Jeno!" balas Jaemin tajam

Jeno tersenyum, "Terserah lo, tapi inget apa yang gua bilang waktu itu, kalo lo nyakitin Nara, gua yang bakal maju paling depan." tegas Jeno

Jaemin memutar bola mata malas, "Terserah lo, ini urusan gua dan bukan urusan lo, apa lo gak ada kerjaan lain selain ngurusin urusan orang?"

"Gua gak ngurusin orang, gua cuma gak mau orang baik dan berharga di dunia ini, disia-siain lagi sama lo," jawab Jeno datar

"Yaudah cepet lo tidur, besok udah sekolah," suruh Jeno dan ia merebahkan badannya di kasur miliknya dan memilih untuk tidur

Jaemin terdiam mendengar ucapan Jeno tadi, tapi ia tersenyum, tidak mungkin

Tidak mungkin Nara tahu kalau ia berhubungan kembali dengan pacar lamanya alias selingkuhannya

Jaemin tidak ingin Nara tahu dan ia juga tidak ingin Lami tahu akan hal ini, ia tidak mau salah satu dari mereka ada yang tersakiti, karena Jaemin menyayangi dan mencintai keduanya

Mungkin ini keputusan yang paling tepat, berhubungan dengan dua perempuan sekaligus tanpa mereka tahu

Jaemin pun menyalakan kembali ponselnya yang ia matikan saat di Jakarta tadi, ia takut ada notif penting yang masuk ke ponselnya tetapi tidak ia baca

Playboy | Na JaeminKde žijí příběhy. Začni objevovat