04. INSIDEN

157 32 3
                                    

"Jangan menyerah dengan keadaan sekarang, karena kita hidup bukan hanya untuk kesenangan saja"
•Adinda Zahra•

-
-
-

Namun saat sedang menunggu datanglah Dua preman yang entah datang nya dari mana mendekati Adinda. Saat itu Adinda sangat ketakutan tubuhnya bergetar. Preman mulai mendekati Adinda dan menggoda Adinda.

"Hai cantik sendirian aja nih."Ucap seseorang preman bertubuh kekar.

"Iya nih mending sama Abang aja yuk kita main."Ucap preman satunya hendak mencolek dagu Dinda namun, Preman itu malah terjatuh karena sbuah pukulan.

Kesempatan ini tak Adinda sia-siakan. Ia langsung berlari ke tempat yang agak jauh dari tempat Ia di ganggu lagi.

Ia bersembunyi di tempat itu. Dengan tubuh yang bergetar dan air mata yang terus turun ke pipi nya.

Dengan sesegukan, Ia melihat dua preman yang menggangunya tadi di hajar oleh orang yang tidak di ketahui nya.

Preman itu semua babak belur di pukuli oleh orang tadi. Seseorang menghampiri Adinda dan menepuk pundaknya.

"Dek, kamu nggak papa?" tanya seseorang itu.

Ternyata yang menolongnya adalah Abangnya sendiri, Ia menoleh dan lihat bahwa itu abangnya.

Ia langsung memeluk abangnya erat, Ia menjawab dengan gelengan kepala saja.

"Yasudah, ayok kita pulang."Ajak Abang nya.

Lagi-lagi Adinda menjawab pertanyaan abangnya dengan anggukan kepala saja.

🌺

Saat sampai di rumah Adinda langsung masuk ke kamar nya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Sontak bunda khawatir kenapa putrinya seperti itu tak sepeti biasanya, Adinda seperti itu. Lalu Bunda melihat Bang Azzam Masuk dan menanyakan kepada Bang Azzam.

Lalu bang Azzam menjelaskan semuanya dari awal sampai akhir tak ada yang di tutup-tutupi sedikit pun.

" Astagfirullah."Gumam bunda.

Bunda yang mendengar itu semua kaget bercampur khawatir. Langsung saja bunda ke kamar Adinda untuk melihat keadaan Adinda.

Bunda mengetuk pintu kamar Adinda berkali-kali dan memanggil nama Adinda namun Adinda kunjungan membukakan pintu nya. Itu yang membuat bunda khawatir dengan keadaan Adinda di dalam.

"Yaallah Adinda, kamu nggak papa kan sayang. Buka pintunya dong."teriak bunda dari arah luar dengan nada khawatir.

Saat itu juga bunda bingung harus bagaimana akhirnya, bunda memanggil bang Azzam untuk membantu bunda.

"Azzam, sini nak." Teriak bunda.

Bang Azzam datang dengan tergesa-gesa "ada apa bun?"tanya bang Azzam. Ia bingung tumben bundanya memanggil nya seperti itu.

"Ini lho, adek kamu bunda ketok pintu kamar dan bunda panggil nggak nyahut, bunda takut adik kamu kenapa-kenapa." Cemas bunda.

CINTA DALAM DIAM (ON GOING)Where stories live. Discover now