07. COBAAN

99 15 4
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatuh para Readers setia ku❤️ terimakasih yang udah vote untuk cerita gaje ini yang belum vote bisa di vote dulu yah 🥰
-
-
-

"Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, jangan menyerah dengan apa yang baru saja terjadi."
•Adinda Az-Zahra•
-
-
-

Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang lapar.

Adinda dan Aqilla lebih memilih ke mushola untuk salat Dhuha, mereka tidak pernah meninggalkan salat Dhuha kecuali sedang ada Udzur.

Mereka berjalan beriringan menuju mushola, dengan Adinda yang membuka suara duluan karena, Ia penasaran dengan apa yang membuat Aqilla seceria tadi pagi.

"Eh Qil kamu tadi belum sempat cerita kenapa kamu bisa seceria tadi?" Awal pembukaan pembicaraan mereka.

"Oh iya, tadi lupa hehe." Cenggngir Aqilla.

"Ah sudahlah, nanti saja kamu ini Qil."

Mereka masuk ke ruang wudhu khusus untuk perempuan, karena mereka tak mau aurat mereka di lihat oleh selain mahram mereka.

Setelah selesai salat mereka langsung ke kelas saja, karena sebentar lagi masuk ke pelajaran selanjutnya.

💍

Bel pulang berbunyi semua siswa bersorak gembira, karena ini yang mereka tunggu dari tadi, karena pelajaran ini sangat membosankan bagi para siswa.

"Assalamualaikum Din, aku duluan yah udah di jemput Abang ku bye." Pamit Aqilla buru-buru takut Abang nya menunggu.

"Wa'alaikumsalam."

"Abang sejak kapan Aqilla punya Abang, kok dia nggak bilang-bilang sih." Batin Adinda.

Sudahlah ia tak mau memikirkan lagi, nanti Ia tanya saja sama Aqilla. Sekarang Ia harus ke rumah sakit untuk menjenguk adiknya.

Ia ke rumah sakit menggunakan angkutan umum, sampai di rumah sakit Ia berjalan terburu-buru dan menunduk sampai tak melihat jalan, Ia menabrak seseorang.

Bruk..

"Aduh maaf saya lagi buru-buru." Ucap Adinda begitu saja, namun ia sempat melihat bahwa yang Ia tabrak adalah Dokter.

Dokter itu termenung, memikirkan kejadian singkat tadi, Ia bertanya-tanya sebenarnya siapa gadis itu.

Sampai di ruang inap tempat adiknya, Ia melihat Bunda menangis. Ya? Ia tadi mendapatkan kabar bahwa adiknya itu Lumpuh. Karena ada cedera tulang belakang yang mengakibatkan adiknya lumpuh total.

Ia dan Bunda nya sangat terpuruk mendengar berita itu, Ia tak menyangka bahwa adiknya bisa separah itu.

Mereka belum memberi kabar pada Bang Azzam, takutnya pekerjaan Bang Azzam terganggu akhirnya mereka memutuskan untuk memberi tahu Bang Azzam setelah Bang Azzam pulang kerja nanti.

Bunda dan Adinda berpelukan erat, mereka saling menguatkan satu sama lain, mereka tak boleh terlihat lemah di depan Zaky.

"Bun tenang yah kita pasti bisa menjalani ini semua pasti bisa Bun karena semua pasti ada hikmahnya."

CINTA DALAM DIAM (ON GOING)Onde histórias criam vida. Descubra agora