11. BERTEMU DIA

88 9 8
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatuh para Readers setia ku ❤️ terimakasih yang udah vote dan komen 🥰aku Terimakasih sebanyak-banyaknya maaf kalau ada typo langsung komen.

"Sejak pertama kali, bertemu aku merasakan hal yang aneh ada apa dengan jantungku."
•Adinda Az-Zahra 🌹•

Hari ini, aku memulai kehidupan baru karena hari ini adalah hari pertama masuk kuliah. Setelah beberapa hari mengurus berbagai, dokumen yang harus diselesaikan untuk bisa masuk ke universitas yang aku ingin kan.

Sejak pagi, aku sudah pergi agar tak terlambat karena universitas ini sangat jauh dari rumahku. Aku berangkat sendiri menggunakan sepeda motor yang Abang berikan kepadaku. Ia tak mau kalau aku naik angkutan umum.

Sungguh diluar ekspetasinya, tiba-tiba dijalan ban motornya bocor sepertinya harus di tambal dulu, tapi Adinda tidak tau tempat tampal ban dekat-dekat sini karena ini bukan daerahnya, Adinda bingung harus berbuat apa.Adinda mendorong motornya, sampai sebuah mobil berhenti tepat di samping tempat ia jalan mendorong motor.

Heran dan bingung, itulah yang Adinda rasakan saat ini kenapa mobil itu berhenti tiba-tiba. Adinda tak memikirkan itu, Adinda melanjutkan langkah dengan mendorong motornya, namun orang yang mengendarai mobil tiba-tiba keluar dan memanggilnya.

"Hey Dinda." Panggil seseorang.

Adinda berbalik dan terkejut siapa yang memanggilnya tadi, "loh kamu,Kan."

"Iya Din." Arkan menjawabnya dan bertanya kembali.

"Kamu ngapain di sini Din?" Tanya Arkan.

"Mau pergi kuliah." Adinda menjawab singkat.

"Ohya, dimana?" Arkan bertanya lagi kepada Adinda.

Adinda menjawab dengan singkat, '' UIN.''

"Loh, sama dong Din." Arkan menjawab semangat.

Adinda tidak menjawab lagi pertanyaan itu, langsung pergi meninggalkan Arkan yang terdiam dengan sikap Adinda yang berubah.

Adinda, risih jika harus berduaan dengan yang bukan mahram, walaupun itu berada di tempat terbuka seperti sekarang ini. Akhirnya ia memutuskan, untuk pergi saja untuk mencari tampal ban.Sesekali menoleh kebelakang, melihat apakah Arkan masih melihatnya. Ternyata masih, Arkan masih menatapnya.

Adinda melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda tadi dengan langkah yang dipercepat, seraya mendorong motornya. Akhirnya, Adinda menemukan tempat tampal ban setelah lama menyusuri jalan. Ia melihat, jam dipergelangan tangannya yang menunjukan jam 08;00 yang artinya ia sudah telat. Ia menyuruh abang tukang tampal bannya mempercepat menampalnya.

💍

Adinda sampai ditempat tujuannya, kuliah dimana ia mendapatkan beasiswa. Ternyata Adinda sudah terlambat, pagar sudah di tutup dan semua siswa sudah berbaris untuk mengikuti pengarahan dari ketua pelaksana ospek kampusnya.

Adinda bingung, ia mau masuk kedalam bagaimana caranya. Sampai akhirnya, ada sebuah mobil berhenti tepat disamping Adinda berdiri. Tentunya ia kaget, mobil siapa yang ada disamping nya. Orang itu memanggil satpam dan ternyata satpam dengan cepat membuka gerbangnya, mempersilahkan orang yang didalam mobil itu masuk.

''Assalamualaikum,neng silahkan masuk.''Bapak satpam tiba-tiba menghampirinya, dan menyuruhnya masuk.

''Astagfirullah, wa'alaikumsalam baik pak.'' Adinda menjawabnya spontan karena kaget.

''Aduh maaf neng, tadi bapak ngagetin yah.'' Bapak satpam meminta maaf.

''Gakpapa pak, saya juga minta maaf dan terimakasih. Saya pamit dulu ya pak assalamualaikum.'' Pamit Adinda terburu-buru.

Adinda terburu-buru, masuk untuk mencari tempat parkir yang kosong untuk ditempati oleh motornya. Dan ketemu, langsung saja Adinda memarkirkan motornya. Ia berjalan, dengan langkah cepat dan tergesa-gesa sampai-sampai tidak melihat jalan lagi.

Bruk...

Adinda, menubruk bahu seseorang dan terjatuh terduduk dilantai dengan berkas yang berserakan dimana-mana. Adinda mengaduh kesakitan, ''Aduhh..'' ia langsung bangkit dan mengumpulkan semua berkas-berkas tanpa melihat siapa yang menabraknya tadi.

''Maaf, saya tidak sengaja.'' Ucapnya dengan nada dingin.

''Iya, saya minta maaf tadi jalannya buru-buru.'' Adinda meminta maaf karena ia merasa bersalah juga jalan dengan terburu-buru sampai tidak melihat jalan lagi.

Laki-laki itu, pergi tanpa memperdulikan lagi . Saat ini, Adinda heran kenapa jantungnya berdegup kencang tak seperti biasanya, ''kenapa jantungku berdegup kencang, tak seperti biasanya. Ahh.. mungkin ini akibat dari aku lari-lari tadi.'' Batin Adinda, seraya memegang bagian dadanya.

Adinda sudah sampai ditempat semua para mahasiswa baru berkumpul, ia datang dengan nafas yang ngos-ngosan bercampur rasa takut tidak berani untuk melihat kedepan. Sampai akhirnya, seorang disampingnya menegurnya, ''Heii, kenalkan aku Nadia Puspita panggil aja Pita.'' Seraya menyodorkan tangan kepada Adinda seolah mengajak kenalan.

Adinda menjawab dengan ragu, ''Ehh..hai saya Adinda Az-Zahra panggil Adinda.'' seraya mengulurkan tangannya. Sampai akhirnya, seorang mengagetkan mereka dengan berada di samping mereka.

''Astagfirullah.'' Gumam mereka berdua,''Heii, kamu ini ngapain berdiri disitu.'' Teriak pita spontan. Sontak teriakan Pita mengundang perhatian yang ada disana, Pita langsung meminta maaf namun ternyata maaf saja tidak cukup. Salah satu panitia, menghampiri kami bertiga.

Kami bertiga, disuruh maju kedepan semua mahasiswa baru. Kami jadi pusat perhatian seluruh yang ada disana, kami hanya menundukkan pandangan tanpa ada yang berani menoleh kedepan.

''Kalian lihat, mereka bertiga sudah membuat kegaduhan haha..'' Teriak lantang salah satu panitia, diikuti dengan tawa dari seluruhnya, ''Hahaha.'' Dan akhirnya mereka di beri hukuman dengan membersihkan halaman.

Adinda dan kedua temannya, menjalankan tugasnya dengan baik. Dengan orang yang membuat Pita berteriak tadi terus saja menggerutu, ''Gara-gara kamu nih, pake teriak-teriak segala tadi.'' Omel orang tadi, ''Ehh..kamu nih ya kok malah nyalahin aku sih, kamu itu yang bikin kaget tadi.'' balas Pita tak mau kalah.

Adinda menanggapi dengan geleng-geleng kepala, ia melanjutkan pekerjaannya namun saat sedang menyapu Adinda merasakan matanya perlahan mulai gelap dan kepalanya terasa amat berat, tubuhnya semakin tidak bisa ia imbangi dan akhirnya ia terjatuh, ia sempat mendengar dengan samar-samar Pita memanggilnya.

''Din..bangun Din.'' Adinda yakin itu suara Pita, walaupun baru kenal tapi Adinda mengetahuinya. Dan ia, juga mendengar suara yang tak asing baginya, namun ia tak yakin karena ia mendengarnya hanya samar-samar saja. Akhirnya matanya tertutup dan setelah itu tidak mengetahui apa apa lagi.

💍

Adinda merasakan bagian kepalanya sakit dan berat, namun tetap berusaha membuka matanya dan yang pertama ia lihat adalah ruangan bernuansa putih dan ia menemukan Pita sedang tidur di sofa bersama dengan orang tadi, ''Awkhh..'' seraya memegangi kepalanya yang sakit.

''Aku ada dimana.'' Tanya Adinda dengan suara serak. Pita dan seorang yang belum aku tau namanya itu, bangun dan langsung menghampiri Adinda,''Alhamdulillah, akhirnya kamu bangun juga Din.'' Ucap Pita,''Alhamdulillah, akhirnya bangun juga kamu.'' Ucap orang itu.

''Ohiya, kalian belum kenalan yah.'' Ujar Pita, ''Iya nih, hehe.'' ujar orang itu. Adinda juga heran, kenapa dia mengagetkan kami tadi. Adinda tak ambil pusing dengan itu semua, ia berkenalan dengan orang itu.

''Kenalkan saya...''



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarahkatuh

Haiii Readers setia pada kangen nggak sama Adinda nih, masih penasaran nggak sama kelanjutannya. Yang kangen yuk divote dan komen dulu yah jangan lupa, stay tune terus ya di cerita ini pokonya harus.

💍UTAMAKAN BACA AL-QURAN DAN SALAT💍

JANGAN LUPA UNTUK DI VOTE DAN KOMEN YAH

WRITTEN BY; NANDA1129

CINTA DALAM DIAM (ON GOING)Where stories live. Discover now