13. JAWABAN ISTIKARAH

53 6 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatuh Terimakasih sudah vote di cerita sebelumnya dan terimakasih juga sudah setia di cerita saya semoga tidak bosan-bosan ya untuk mampir di cerita saya.

"Jawaban istikharahku,adalah penentu masa depanku."
Adinda Az-Zahra





Pukul 03:00 dini hari,Adinda sudah terbangun dari tidurnya,saat ini dia sedang duduk di atas sajadah dengan tangan diangkat untuk berdoa. Sudah tiga hari ini,Adinda salat istikharah dan dia juga sudah menemukan jawaban atas ta'aruf yang abangnya sampaikan kemarin,Adinda berharap keputusan ini benar dan tidak merugikan siapapun nantinya,"Bismillah,semoga ini yang terbaik untuk kedepannya,aamiin," gumam Adinda.

Pagi ini,Adinda sudah kembali masuk kampus lagi dan masih mengikuti ospek seperti sebelumnya. Tapi kali ini,ia diantar dan akan dijemput oleh abang nya,sebenarnya Adinda sudah sehat namun tetap saja abang nya kekeh pada pendiriannya untuk mengantar Adinda.

Adinda tidak bisa menolak,jika sudah abang nya yang meminta,akhirnya setelah berdebat panjang dengan abang nya dia diantar dan dijemput oleh abang nya.

Pagi ini,seseorang laki-laki sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus,hari ini ia terlihat sangat tegang menunggu jawaban dari ajakan ta'aruf kepada seorang gadis yang ia suka selama ini.

Sebenarnya,ia sudah siap dengan apapun jawaban sang gadis pujaan hatinya,namun tetap saja ia masih berharap sang gadis menerima dan bisa lanjut ke proses selanjutnya. Sampai seorang mengejutkan dirinya,"assalamualaikum," salam orang tersebut,"wa'alaikumsalam,masuk," balasnya.

Seseorang wanita tua masuk,dan duduk di sampingnya,"kenapa bang, gugup ya?" tanyanya,"iya nih Bun," balasnya, "bunda percaya bang,apa yang nanti jawabannya itu yang Allah takdir kan untuk kalian berdua itu adalah hal yang terbaik," nasihat wanita tua itu adalah bundanya. Laki-laki itu,hanya bisa menghela nafas, "huftt,baik bun,semoga ini yang terbaik untuk aku dan dia doakan ya bun," ucap laki-laki itu,tampak tenang sekarang.

Adinda sekarang sudah berada di kelasnya bersama dua sahabatnya iya sekarang mereka sudah bersahabat sejak pertemuan kemarin,Adinda terlihat murung sejak tadi pagi,masih memikirkan jawaban yang akan ia berikan kepada laki-laki yang mengajak nya ta'aruf,apakah jawaban ini yang terbaik?,ia terus bertanya-tanya dengan dirinya sendiri.

Sampai kedua sahabatnya, mengagetkan Adinda, "hey Din," sapa kedua sahabatnya. Namun,Adinda tidak bergeming masih fokus dengan apa yang di pikirkan,kedua sahabatnya bertanya-tanya ada apa dengan sahabatnya ini?sampai di panggil tidak menoleh.

Akhirnya,mereka berdua mencoba menyadarkan Adinda yang sedang melamun,"Din,Dinda,"panggil keduanya seraya menyenggol bahu Adinda,Adinda kaget dan langsung salah tingkah,"ehh,iya ada apa?" seru Adinda dengan suara lantang. Kedua sahabatnya,melihat itu tertawa pasalnya Adinda jadi pusat perhatian satu kelas, "ehh,maaf maaf," Adinda meminta maaf dan menunduk malu.

Sahabatnya,yang melihat itu menghentikan tawanya dan menghampiri Adinda dan menanyakan alasan kenapa Adinda murung saja sejak tadi, "maafin kami ya Din,kami tidak bermaksud untuk mengagetkan kamu," keduanya kompak meminta maaf kepada Adinda.

Adinda yang melihat itu,hanya tersenyum karena memang ia yang salah sudah melamun di kelas. Mereka bertiga,melanjutkan lagi kegiatan ospek yang mana hari ini hari terakhir mereka melaksanakan nya,kedua sahabatnya masih penasaran dengan apa yang dipikirkan sahabatnya sehingga sahabatnya melamun dan wajahnya terlihat murung sejak awal masuk tadi. Tidak lama,mereka semua yang ada di ruangan ini disuruh keluar dan menuju kelapangan karena akan ada apel penutupan ospek tahun ini.

Ospek pun,berjalan dengan lancar dan semua siswa itu dinyatakan lulus dan resmi menjadi mahasiswa di universitas tersebut,semua siswa yang ada di sana pun bersorak gembira termasuk dengan Adinda dan kedua sahabatnya.

Mereka bersyukur akhirnya bisa masuk ke universitas impian mereka. Kini,mereka sudah berjalan menuju tempat dimana mereka menunggu jemputan masing-masing.

Pita membuka suaranya mengawali pembicaraan di antara mereka, "Din,tadi itu kamu pikirin apa kok aku lihat kamu kayak nya murung terus dari tadi pagi," ucap Pita.

Adinda,yang di berikan pertanyaan itu pun bingung harus menjawab jujur atau tidak,"ehmm,itu tadi aku,maaf ya aku belum siap untuk cerita,"ujar Adinda menunduk. Pita dan Nia,yang melihatnya mencoba untuk menenangkan Adinda,"udah gak apa-apa Din,nanti kamu bisa cerita di lain waktu jika kamu sudah siap," Ujar Nia. Mereka berdua mengerti keadaan Adinda dan mereka tidak ingin malah menambah beban Adinda,akhirnya mereka pulang dengan di jemput masing-masing.

Adinda kini,telah sampai di rumah nya dia sudah mantap memberikan jawaban atas apa yang telah ia pikirkan selama tiga hari ini. Adinda berniat,menemui abang nya dan memberikan atas jawaban yang akan merubah kehidupan nya,"Assalamualaikum bang,Dinda mau kasih tau jawaban atas ta'aruf yang di ajukan oleh dia," ujar Adinda mengawali pembicaraan.

Bang Azzam,terkejut dengan kedatangan Adinda yang tiba tiba,"Wa'alaikumsalam dek,kamu kaget kan abang aja," ucap bang Azzam. Bang Azzam,menjawab pertanyaan Adinda tadi,"Kamu udah mantap dengan jawabannya dek?" tanya bang Azzam. Adinda pun menjawab dengan mantap,"Insya Allah bang,semoga ini keputusan yang terbaik untuk Dinda," Adinda menjawab mantap. "Alhamdulillah," gumam bang Azzam. "Yaudah,kalau begitu abang beritahu orangnya dulu ya," balas bang Azzam. "Iya bang," ucap Adinda lalu pamit untuk kembali ke kamar nya lagi.

Sementara disisi lain,seorang mendapatkan panggilan telpon dari seseorang, "Assalamualaikum bang,ada apa bang," tanya dia. "Wah,masya allah bang. Baik bang baik nanti saya kabarin bunda dan saya juga akan mengirimkan proposal ta'aruf nya," ucap laki-laki itu senang.

Ia menutup telpon,dan segera menelpon bunda nya untuk memberikan kabar bahagia ini yang sudah lama ia tunggu-tunggu selama ini, "Assalamualaikum bun,aku bawa kabar baik ta'aruf aku di terima sama dia bun," ucap laki-laki itu senang. "Wa'alaikumsalam,alhamdulilah kamu jaga amanat ini baik baik ya bang,jangan pernah kecewa kan bunda dan dia ya nak," nasihat bunda pada anak laki-laki nya ini. "Iya bun,insya allah nggak," jawab mantap laki laki itu.

**

Adinda kini,sedang duduk di dekat jendela kamar nya ia sedang memandangi keluar dimana disana sedang turun hujan,ia sangat suka melihat hujan turun dan awan yang hitam karena bagi dia di saat semua orang membenci hujan dan awan hitam mereka tetap sangat baik untuk tetap hadir dan memberikan air kepada bumi ini.

Saat sedang memandangi hujan dan awan hitam,ia di kaget kan dengan suara ketukan pintu dari arah luar kamar nya. Adinda segera berdiri,dan berjalan untuk membuka pintu nya,"Ehh,wa'alaikumsalam bang masuk," ternyata bang Azzam yang mengetuk pintu nya tadi.

Adinda,segera menanyakan ada perlu apa abang nya datang ke kamar nya, "ada apa bang tumben," tanya Adinda pada abang nya. Abang menjelaskan,tujuan nya datang ke sini,"Gini dek,abang udah kabarin dia dan dia juga udah kirim proposal ta'aruf nanti abang kirim file nya kamu pelajari aja dulu ya,nanti kita buat grup wa bertiga untuk kamu menanyakan hal hal yang ingin kamu tanya kan nanti,dan juga jangan lupa buat kirim proposal kamu ke abang nanti abang yang kirim ke dia," jelas bang Azzam. Adinda,hanya mengangguk kan kepalanya saja sebagai tanda bahwa dia setuju.

Setelah abang nya keluar,Adinda segera mengecek proposal yang dikirim kan abang nya tapi sebelum itu ia terlebih dahulu mengirim kan proposal ta'aruf ke abang nya. Adinda langsung memeriksa proposal yang di kirimkan oleh abang nya,saat dia melihat nama nya Adinda terkejut bukan main ternyata yang mengajak nya ta'aruf adalah....











BERSAMBUNG....

Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatuh, pembaca setia ceritaku🖤 karena kalian masih setia walaupun aku udah vakum lama, untuk kalian yang masih setia aku terimakasih banget sama kalian. Ohiya aku ada rencana untuk buat grup untuk silahturahmi sesama pembaca setia Cinta Dalam Diam, kalau kalian setuju bisa langsung komen di bawah yaa,aku tunggu komen kalian yaa🙌🖤.

Instagram : @nnda1129

CINTA DALAM DIAM (ON GOING)Where stories live. Discover now