9

4.2K 434 29
                                    

Nana memperhatikan Jeno yang sedang makan makanan yang dibawakannya dengan lahap di ruangan nya.

Nana baru saja datang dari kampus setelah akhir nya semua skripsi nya di luluskan dan akan sidangkan besok.

"Kenapa na?" Tanya Jeno heran tatapan Nana kali ini seperti berbeda.

"Terimakasih ya Jeno."

"Untuk apa na?"

"Untuk selalu melindungiku, meskipun kau tidak bilang tapi aku tau kalau kau pasti sekarang sedang berusaha mencari jejak nya," ucap Nana dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Hei kenapa menangis, kesini."

Jeno menepuk paha nya mengisyaratkan si manis agar duduk di pangkuan nya. Nana yang paham segera duduk dipangkuan Jeno dan mengeratkan pelukannya.

"Nana selalu merepotkan," gumam nya.

"Tidak ada yang di repotkan disini nona Djung," ucap Jeno.

"Sejak kapan aku menjadi nona DJung?" Ucap Nana.

"Sejak tuhan menciptakanmu."

"Dasar Jeno gombalan nya murahan."

"Yang penting kau suka kan?"

Nana menggeleng geli.

"Jeno nana lelah mau tidur,"

Nana hendak bangkit menuju ruang istirahat Jeno namun ditahan oleh laki laki itu.

"Disini saja sambil temani aku," ucap Jeno.

Nana pun hanya menurut saja kemudian bersandar di dada Jeno mencari posisi nyamannya lalu memejamkan matanya.

Tak sampai tiga puluh menit jaemin sudah tertidur.
Jeno sesekali memperhatikan wajah tunangan nya yang sudah terlelap lalu mengecup puncak kepala nya.

Kemudian mengarahkan kembali fokus nya ke sebuah pesan yang dikirim oleh uncle Dimas.

From : Uncle Dimas
Jeno, uncle sudah bisa melacak keberadaan nya di sekitar busan
Uncle juga sudah meminta anak buah uncle untuk memasang chip deteksi pada mobil nya agar kau tidak kehilangan jejak
Handphone pengontrol chip tersebut sudah paman kirim ke kantor mu
Mungkin sebentar lagi sampai.

Sejenak jeno kaget melihat isi nya
Semudah itu Dimas menemukan orang yang di cari nya.
Koneksi petinggi abdi negara memang luar biasa.

Toktok

"Masuk" sahut Jeno.

Abin yang memasuki ruangan itu pun langsung menunduk melihat Nana berada di pangkuan Jeno.

"Maaf pak Jeno ini ada kiriman urgent." ucap Abin lalu meletakkan map tersebut di meja Jeno.

"Baiklah terimakasih, kau boleh pergi," ketus Jeno.

Abin pun keluar dari ruangan Jeno. Karena jujur saja Abin pun tak mau lama lama disana.

Jeno segera membuka bungkusan paket tersebut dan mendapati sebuah smartphone beserta beberapa foto  wanita itu bersama kakak nya.

"Siera tunggu pembalasan ku!" desis Jeno.

.....

Nana keluar dari ruang sidang dengan perasaan lega. Sidang skripsi nya puji Tuhan berjalan sangat lancar. Kini Nana bisa tenang sebab telah mendapatkan gelar sarjana nya.

Namun tidak seperti jeno yang setelah percepatan hanya kuliah tiga setengah tahun di bidang bisnis, Nana masih harus melanjutkan satu tahun lagi untuk memdapat untuk mendapat izin profesi.

That's OkayNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ