11

5.3K 447 22
                                    

Nana menjalani rutinitas nya semenjak dinyatakan lulus sidang dia sudah magang di sebuah rumah sakit sebagai dokter spesialis anak.

Nana baru menyadari ada senang dan susah nya juga menjadi seorang dokter anak
Seperti saat ini seorang anak kecil benar benar menangis keras karena takut pada nya.

"Yuan lihat lah kakak apakah kakak orang jahat?" Ucap Nana, ia bahkan hanya ingin mengukur suhu tubuh anak itu .

"nda mau aunty doktel jahat mau cuntik Yuan," ucap anak itu masih menangis tersedu sedu.

"Yuan tidak boleh begitu tidak sopan pada aunty dokter nya," ucap ibu Yuan.

"Nanti kalau Yuan sembuh papa belikan banyak mainan sekarang Yuan harus periksa dulu tidak sakit papa janji," ucap ayah nya.

"Eung janji?" Tangis anak itu mereda dan mengacungkan jari kelingking nya.

"Janji!" sang ayah mengaitkan jari mereka.

Nana tersenyum keluarga ini terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia, Semoga saja nanti ia bisa mendapatkan keluarga seperti itu juga.

"Nah sekarang ayo naik kesini dulu," Nana mengarahkan anak itu ke tempat tidur.

"Cama mama," cicit anak kecil itu.

Ibu nya yang mengerti langsung menemani yuan
Jaemin mengukur suhu yuan dengan termometer tembak, Dan melihat suhu anak itu mencapai 39 derajat.

"panas nya 39 sepertinya yuan demam, sebentar saya resepkan obat nya ya Bu." ucap Nana.

"Dokter cantik, yuan juga sering kali menolak makanan nya sudah lebih dari sebulan, saya jadi bingung harus bagaimana?" ucap Ibu Yuni.

"Nanti saya tambahkan resep obat penambah nafsu makan untuk administrasi langsung di apotek depan ya nyonya ini resep nya."

"Baiklah dokter, kami pamit dulu, Yuan katakan sampai jumpa untuk aunty dokter," ucap ayahnya.

"Byebye aunty!" ucap Yuan masih malu malu.

"Byebye cepat sembuh Yuan," Nana ikut melambaikan tangan nya.

"Sesulit itu pekerjaan mu?" Tanya Jeno yang membuat jaemin tersentak kaget.

Sejak kapan Jeno ada di ruangan nya?

"Kau mengagetkan ku, Sejak kapan kau disana?" Ucap Nana melihat jeno berada di meja nya, padahal ia baru saja mengambil termometer nya yang ketinggalan di ruang periksa.

"Sejak tadi aku di luar lalu baru saja masuk kau saja yang tak menyadari nya, apa hari mu melelahkan?" Tanya Jeno.

"Tidak sama sekali aku menikmati pekerjaan ku."

"Apa semua anak serewel itu dan takut padamu na?"

"Tidak, beberapa anak bahkan bertingkah begitu manis, oh ayolah jeno mereka hanya anak kecil bukan masalah bagiku, aku bisa menangani nya!"

"Sudah menyelesaikan semua nya?"

"Sudah Yuan adalah pasien terakhir ku hari ini, tidak ada janji lagi ayo pulang!"

"Apa kau sudah mempersiapkan wisuda mu besok?"

"Tentu maka dari itu sekarang kita harus pulang agar aku bisa istirahat lebih awal Jeno."

Nana segera menaruh jas putihnya menggantinya dengan Jaket berwarna pastel yang ia bawa.

"Baiklah ayo, " Jeno mengikuti Nana keluar dari ruangan nya.

Semenjak magang di rumah sakit ini Jeno jadi sering sekali datang, Ia tak sungkan juga perusahaan keluarga jung menanam cukup saham disini jadi tak ada yang bisa melarang ruang gerak nya.

That's OkayWhere stories live. Discover now