Chapteria 2

691 81 101
                                    

Author Pov.

Hari ini hari kamis dan harinya kelas MX 12 untuk belajar di Laboratorium, pelajaran kimia yang sangat di sukai oleh murid MX 12.

Karena mereka akan bertemu dengan Pak Guru yang teramat mereka idolakan bersama, ah kecuali Ryn yang gak perduli sama sekali.

Baginya publish cerita tiap hari lebih penting.

Biasanya sih yang suka seperti cacing kepanasan kalau jam kimia itu si Cana dan Lala, mereka bermain-main sepanjang jam kimia.

Apa saja bisa dijadikan permainan oleh mereka, tak jarang ada botol yang pecah karena tingkah mereka, belum lagi jika Mala si kembaran tak serahim Maya ikut dalam komplotan itu.

Sudah mengerikan jadinya.
.
.
Dey berjalan dengan tenang di koridor sekolah, masih ada 10 menit lagi sebelum bel berdering.

Dey berjalan sambil memakan roti dagingnya, yang dibelinya di kantin Buk Ali tadi, dia gak ngutang loh..yang biasanya suka ngutang itu Mala dan Bya.

Saat sedikit lagi sampai di kelas dia melihat Nana si maling Ayam seperti di dorong keluar, Nana terjatuh dan rok nya tersingkap ke atas tapi untungnya dia make dalaman.

"Ya ampun Na, Kamu kenapa?" Tanya Dey yang langsung menghampiri Nana.

"Gw? Gapapa kok, cuma lagi main kuda panjang sama yang lain" Ucap Nana yang sudah berdiri dan sedang dalam posisi bersiap.

Dey bingung lantas melihat ke dalam.

"Astaghfirullah, heh kalian ngapaiii!!" Seru Dey panik saat melihat teman temannya.

Ada Mala, Barli, Bya, Dhia, dan Maya yang sedang di duduki oleh Ryn, Cana, Lala, dan Arnest.

Posisinya tuh Mala dan yang lain menjadi dudukan untuk Ryn dan yang lainnya, Ryn menjadi yang pertama melompat ke punggung mereka tadi, untung semuanya hari ini make dalaman.

"Mereka lagi main kuda panjang..." Gumam Adryan dengan muka shocknya.

Setaunya yang biasa main begituan para cowok, tapi ini cewek yang main, luar biasa sekali teman sekelasnya, tidak ada anggun-anggunnya.

"Awas Dey Gw mau lompat" Peringat Nana dan membuat Dey menyingkir dari sana.

Nana berlari kemudian sebelum melompat dia mengangkat roknya dan kemudian melompat lalu memeluk pinggang Arnest yang berada paling belakang.

"ANJIR BADAN NANA BERAT BANGET WOY!!" Teriak Dhia yang kini tubuhnya yang menjadi dudukan.

"Uda, gak ada yang jatuh kan?," Tanya Zhila yang menjadi wasitnya.

"Gak ada" Jawab mereka yang menjadi anggota bermain.

"Sip ayo tuker posisi" Ujar Zhila.

"Perasaan mainnya gak gini deh" Gumam Adryan tapi dia memilih tidak memberitahu yang lain.

Takut diamuk dia.

Semua yang ada di atas turun dan yang dibawah langsung jatuh terduduk.

"Sumpah ya, sewaktu Nana lompat, badan ku rasanya bagai ditimpah gajah!!" Ucap Dhia yang sedang memegang punggungnya.

"Hoi!! Gw gak seberat itu" Sungut Nana kesal.

"Hiih!"

"Uda gantian, atur posisi masing-masing" Ucap Barli.

"Posisi apa heum?" Ucap suara laki-laki dari arah depan kelas.

Membuat mereka semua menoleh secara bersamaan. Dan terlihat Pak Raski yang berdiri bersidekap dada.

Bobrok? its Oke[Sudah Terbit]✔️Where stories live. Discover now