Chapteria 18

232 48 135
                                    

Author Pov.

Seminggu setelah Drama mereka selesai dan mendapat respon positif dari warga sekolah. MX 12 dapat bernafas lega sekarang.

Hari Rabu dan harinya mereka akan berada di lapangan sekolah selama 4 jam pelajaran. Mereka ngapai aja?

Ya setelah mengikuti pelajaran olahraga resmi yang mana mereka tadi lari estafet untuk mengambil nilai pelajaran.

Pak Rasyid memberi mereka jam bebas setelah selesai mengambil nilai. Dan sekarang mereka masih berada di lapangan.

Mereka memang jam bebas,tetapi mereka tidak boleh masuk ke dalam kelas yang artinya mereka tetap berada di lapangan ataupun diluar kelas.

Sebagian dari mereka memilih untuk duduk di bawah pohon beringin yang ada di kanan lapangan,tidak menyeramkan sama-sekali malahan sangat indah.

Karena dirawat seperti anak sendiri kata Buk Siti.

"Ademnya disini.."Ucap Cana yang sedang memakan jajanan yang dibelinya di kantin Buk Tifa tadi.

Sebagian dari mereka ada yang tertidur dengan nyenyaknya. Contohnya Nana yang tertidur dengan mulutnya yang terbuka lumayan lebar.

Berdoa saja supaya lalat tidak masuk ke dalamnya.

Ryn sedang mengetik cerita,di sekitarannya banyak makanan ringan seperti chitato dan juga 5 botol teh botol dingin.

"Bagi ya Chitatonya Ryn"Ucap Mala yang mengambil 1 bungkus Chitato berukuran Jumbo.

"Ambil aja"Jawab Ryn dengan mata yg tetap berfokus pada Ponselnya.

Ada sekitaran 4 bungkus Chitato berukuran jumbo,2 bungkus Lays berukuran Jumbo.

"Ryn kok banyak banget makanannya,dari siapa?"Tanya Lala dengan tangan yang diam-diam ngambil lays 1 bungkus dan membukanya.

"Dari Ai,Az,Gio,Keil,Hezqi"Ucap Ryn dengan tatapan yang tetap terfokus pada ponselnya.

"Hezqi siapa?"Tanya Barli.

"Anak kelas 11,fans dari kelas 10"Jawab Ryn.

"Ryn kamu kalau gini bikin harem aja lah,lumayan tau dapet makanan banyak tiap hari"Ucap Maya.

"Enggak,mending aku bikin Book WangXian baru daripada mikirin mereka"Ucap Ryn.

"Oiya,lebih bagus itu"Ucap Cana setuju dengan yang Ryn katakan.

"Btw anyway,Dryan mana?"Tanya Zhila.

"Dia dipanggil ke Ruang Teater,bukan dia doang sih. Bagi yang merasa laki-laki disuruh kesana semua,mungkin cuma ada 10 orang aja disana laki-laki,gabungan kelas 11 sama 12,karena tahun ini kelas 10 isinya perempuan semua"Oceh Cana panjang.

"Ouh gitu.."

"Terus si Nana kok gak kesana? Diakan Jantan"Ucap Dey dari atas pohon beringin.

Mereka mendongak dan menatap Dey "Kamu ini,gaboleh gitu"Ucap Barli.

"Canda atuh.."Ucap Dey.

"Dey awas jatuh"Ucap Lala.

"Santuy"

Kita beralih ke Ruang Teater yang sekarang penuh dan ramai. Dan di dominasi oleh Perempuan yang berdesak-desakan.

10 orang Murid Laki-laki tadi duduk berjejer di kursi besi penonton. Di balik panggung,Mereka tidak tau alasan mereka dipanggil Buk Siti untuk datang ke Ruang Teater.

"Kita mau apasih disini?"Tanya Zidan.

"Ntah.."Jawab Bobby.

"Aku belum siap Pr Buk Shiina..Rai nanti lihat punyamu ya"Ucap Ziandra pada Raizen yang duduk diam tanpa mengeluarkan suara dari tadi.

Bobrok? its Oke[Sudah Terbit]✔️Where stories live. Discover now