Pursuit of the Truth

Chapter 150 : Serangan balik

Suara ledakan menggema di udara dan serpihan pecah. Namun dengan gemetar, retakan juga muncul di tubuh ular hitam. Saat retakan muncul, Su Ming mundur sekali lagi. Tatapannya membeku saat dia mengucapkan satu kata.

"Kabut!"

Ular hitam Berserker Vessel yang baru saja diperolehnya segera mengeluarkan sejumlah besar kabut hitam. Itu langsung menyebar ke luar, menyebabkan area menjadi diselimuti warna hitam.

Ekspresi wajah Han Fei Zi segera berubah. Begitu kabut hitam menyebar, dia segera mengangkat tangan kanannya dan menunjuk ke arah Yan Guang. Awan kabut putih langsung muncul di sekitar tubuh Yan Guang, yang melalui keterkejutannya, memiliki ekspresi serius di wajahnya dalam kabut hitam. Awan kabut putih membentuk pertahanan ketat di sekitar tubuhnya.

Suatu kali dia membantu Yan Guang dengan pembelaannya, cahaya keemasan melintas di luar tubuh Han Fei Zi. Itu adalah cahaya yang sama yang muncul ketika dia berhadapan dengan Su Ming sebelumnya - Seni aneh yang memungkinkan dia untuk tetap sebagian besar tanpa cedera bahkan setelah banyak penyergapan yang dilakukan Su Ming padanya.

Saat Han Fei Zi melakukan gerakannya, mata Su Ming melintas dalam kabut hitam. Tanda pedang cahaya virescent terisi keluar. Targetnya bukan Yan Guang, juga bukan Yan Fei Zi, tetapi orang yang berdarah berdiri tepat di depannya.

Orang berdarah itu adalah target Su Ming. Jika benda itu tidak dihancurkan, dia tahu bahwa bahkan jika dia berhasil melarikan diri, masih ada kemungkinan dia akan dikejar. Jika itu masalahnya, maka akan lebih baik jika dia menghancurkannya!

Pedang virescent mengiris udara dan berubah menjadi tekanan yang kuat saat itu dibebankan pada orang darah yang melayang di hadapan Han Fei Zi dengan kekuatan yang bahkan bisa membuat mereka yang berada di Alam Awakening bergidik ketakutan. Hati Han Fei Zi langsung bergetar. Dia tidak bisa melihat pedang viriscent itu, tetapi dia bisa merasakan kehadiran yang menakutkan mendekat dengan cepat dari kabut di depannya. Itu bahkan memberinya kesan yang salah bahwa dia berada di bawah ancaman kematian.

Ekspresinya berubah sekali lagi. Han Fei Zi cepat mundur dan begitu dia melakukannya, dia mengelilingi tubuhnya dengan awan kabut. Cahaya keemasan bersinar melalui awan kabut, dan sebuah cermin kuno seukuran telapak tangannya muncul di tangannya. Saat cahaya bersinar dari cermin, itu mengeluarkan suara membenturkan dan enam cermin lainnya ber-apparel di sekitar tubuhnya, terletak di sisi tubuhnya, bagian depan dan belakangnya, dan bagian atas dan bawah tubuhnya, melindungi Han Fei Zi di dalam.

Saat dia mundur, pedang kecil berwarna ungu itu mendekat ke arah orang yang berdarah di bawah kendali Su Ming dengan Merek dan mengiris kepalanya. Saat pedang itu menebas, orang yang berdarah itu mengeluarkan tangisan yang menusuk seolah-olah memiliki kecerdasan dan terbelah menjadi dua karena hancur dan hancur berantakan.

Ekspresi membunuh muncul di mata Su Ming. Dia baru saja akan mengendalikan pedang virescent kecil untuk menyerang Han Fei Zi ketika hatinya tiba-tiba melonjak dan wajahnya langsung menjadi gelap.

Sebuah kabut merah menyebar dari dua bagian darah orang yang hancur dan berubah menjadi gambar merah kompleks yang berukuran sekitar 100 kaki. Saat itu muncul, lampu merah menusuk melintas. Lampu merah itu berisi tekanan yang membuat Su Ming bergetar, dan ketika itu muncul, itu menyebabkan kabut hitam di daerah itu memudar. Dalam sekejap, kabut hitam hilang tanpa jejak.

Pada saat yang sama, gambar merah mulai bergeser dan berubah menjadi wajah seorang wanita. Wanita ini sangat cantik. Matanya tertutup, dan ketika bulu matanya berkibar, dia membuka matanya.

Begitu dia melakukannya, pedang kecil berbinar itu segera bergetar seolah tidak bisa mendekat. Sebuah cahaya redup bersinar dari dalam mata wanita itu dan tawa gemerincing bergema di udara. Ada kekuatan aneh di dalam tawa itu, membuat mereka yang mendengarnya merasa hati mereka bergetar seperti air yang beriak tak berujung. Itu membuat orang gelisah.