𝗣𝗿𝗼𝗹𝗼𝗴

4.3K 466 21
                                    

•|•|•

[Selamat Datang di Tower Of God]

Sebuah cahaya jatuh dari awan merah, membawa ia yang telah dipilih takdir untuk masuk ke menara megah. 

Namun takdir yang telah dituliskan tak semulus yang ia kira, jiwa yang bebas itu ternyata terikat dengan banyak rahasia menara.

*******


 
Seorang gadis rupawan bangkit setelah jatuh terbawa cahaya merah yang begitu terang. Kedua obsidian hijaunya diarahkan ke sekeliling, mengawasi apa saja yang terlihat mencurigakan.

Ia meraih pedang yang tadinya jatuh dari pinggang, lalu menentengnya sepanjang jalan di gua itu.

"Selamat datang, sang Putri,"

Seseorang angkat bicara dari ujung lorong gelap yang hanya disinari dengan beberapa lampu redup. Gadis itu menyipitkan matanya, sekilas ia mengira sudah gila karena sedang berbicara dengan makhluk aneh yang dapat berbicara.

"Namaku, Headon. Penjaga dari menara ini,"

Beberapakali mengerjapkan mata, akhirnya ia sadar bahwa itu bukan mimpi semata, gadis berambut coklat itu lalu sedikit memiringkan kepalanya.

"Menara? apa kau baru saja mengatakan bahwa aku dibawa ke menara oleh cahaya merah aneh di luar kamarku?"

"Benar, cahaya itulah yang membawa mu kemari. Senang Bertemu dengan mu, Putri Adrianne." Ucap Headon sambil sedikit menyeringai. Adrianne tertegun, ia pun lalu sedikit membuka mulutnya.

"Bagaimana kau tau namaku?"

Makhluk itu pun tertawa hingga menggema di seluruh lorong gua.

"Siapa yang tak mengenalmu? Apa kau tak ingat, pernah dipanggil oleh orang-orang di tempatmu sebagai Putri yang hilang?"

"Bagaimana bisa-
Siapa kau?! Apa maksud semua perkataan mu itu?"

"Aku hanyalah penjaga menara ini, orang yang menyaksikan segala peristiwa yang terjadi."

Adrianne merasa berada dalam situasi yang tidak masuk akal, apalagi di depannya sekarang berada seekor? atau seorang? dia bahkan tak tau jenisnya apa.

Gadis berambut coklat itu mengeluarkan pedang dari sarungnya. Cahaya terpantul dari sisi tajamnya. Mengangkat nya sepinggang, memasang kuda-kuda menyerang.

Adrianne berlari kearah Headon dengan satu tangan yang memegang pedang, tapi gerakannya terhenti karena tekanan udara di sekitar membuatnya melayang lalu terhempas ke permukaan.

Dia mendengus kesakitan, lalu mencoba berdiri dengan kedua tangan yang menopang ke tanah.

"Ah! seseorang yang bersamamu akan membenarkan kembali menara ini sudah datang, tolong tahan sebentar!"

Headon mengangkat tongkatnya, lalu membuat sebuah pelindung transparan kepada gadis bermata hijau itu. Gadis itu diam menurut sampai pelindung nya menutup dengan sempurna.

'Aneh, aku bisa merasakan kekuatan semacam pelindung ini satu lagi di sebelah sana, apa ini yang dia sebut shinsu? Apa ada 1 orang lagi selain aku?'

Seorang anak laki laki berambut hitam datang secara tidak sengaja setelah cahaya.

"Selamat datang, Tuan Baam."

Pemuda berambut hitam kecoklatan itu kemudian diberi sebuah bola berwarna hitam polos, yang disebut pocket.  Membantu mereka mengerti bahasa, melihat jam, dan juga mengirim pesan.

Mendengar percakapan mereka, sontak Adrianne dibuat mengerutkan dahi.

'Hah? Translator bahasa? kenapa Headon itu tak memberi ku juga? Tunggu...'

  


'Kenapa aku bisa mengerti bahasa mereka?''

******


Apa yang sebenarnya terjadi?

Apa yang telah ia lewati?

Mengapa ia melupakan semua? Tentang mereka, juga kebenaran menara.

Di balik semua ini.. Apakah akhirnya sama seperti sebelumnya?

___________
_____________

-7 Juni 2020-

Something Lost

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalWhere stories live. Discover now