❥︎𝗧𝗶𝗺

1.7K 386 94
                                    

•|•|•

Ranker itu berdiri di tengah ruangan, setelah sekali mengelilingi para regular. Berdiri tegap dan melipat tangan kebelakang.

"Karna yang lolos lebih banyak dari perkiraan, kami terpaksa harus menyeleksi lagi." 

Lero ro membuka tangan, mengumpulkan semacam shinsu di telapak tangannya yang terbuka lebar, lalu melemparnya ke arah regular. Ada beberapa yang bisa sedikit menahan, namun Lero ro membuat tekanannya lebih besar

"Tim yang berhasil lewat dinding shinsu ini akan lolos, dan selain itu akan dianggap gagal dan segera dipulangkan."

Gadis berambut coklat terdiam sambil menaikkan satu alisnya.

"... Apa aku dan pemuda ini harus masuk kedalam sana agar bisa mengikuti ujiannya?" 

Lero ro mendelik kaget, begitu juga dengan semua orang di tempat itu.

"Kenapa kalian-

"Ah kami..kami akan kembali ke sana. Ayo Adrianne," Ucap Baam, berbalik sambil menarik lengan Adrianne yang menunggu respon Lero ro, "Tidak, kalian lulus. Mungkin memang terjadi kesalahan, tapi itu juga masuk keberuntungan." Jawab penyelenggara ujian itu.

Sementara itu, si rambut biru dari tim mereka menatap tajam ke depan. 'Mana mungkin terjadi kesalahan, kami yang tepat berada di sebelah mereka tadi saja sampai terhempas kesini.' Pikirnya dalam hati.

*DOR*

Seseorang menembak dinding shinsu itu dengan sebuah senapan, bunyi keras membuat seluruh orang mengalihkan pandangan padanya.

"CUMA KARENA TAK BISA LULUS DARI UJIAN INI, KAMI AKAN DIELEMINASI?! PADAHAL GADIS LEMAH DAN LAKI LAKI KURUS ITU CUMA KEBETULAN BERADA DI TEMPAT DAN WAKTU YANG TEPAT!!"

"AKU TAK TERIMA, PADAHAL AKU JAUH LEBIH KUAT!! MAU KAU RANKER SEKALI PUN, AKU BISA MEMBUNUHMU DENGAN MUDAH!"

*Tap*Tap*Tap

Adrianne melirik dari ujung mata sambil mendesis mendengarnya.

Penyelenggara ujian kini berjalan masuk ke dalam dinding shinsu yang ia ciptakan, berdiri di hadapan regular sombong itu, namun regular yang tak tau batasan itu malah menodong senapan, "APA KAU KESINI MAU MATI??" Geramnya.

"Akan kuberi satu pengampunan terakhir. Shinsu tidak punya batasan, kekuatannya mampu memberimu keabadian dan kekuatan yang tak terbatas."

*Wushh*

Lero ro mengeluarkan shinsu ke regular itu dalam jumlah yang banyak, sontak ia terjatuh karena tekanan shinsu yang dihasilkan Lero ro barusan. Regular itu gemetar memegangi kepala nya, kemudian menjerit dengan keras.

"SETIAP HARI MENAHAN HAL SEPERTI INI?!! WAAA!!!"

"Aku tak kan meragukan kemampuan dan usahamu, hanya saja..kau tak dipilih, itu saja."

*Wushh*

Mendengar ucapan itu, anak berambut biru bernama Khun tertawa dalam hati,

'Tidak di pilih, huh?'

"Kurasa sudah waktunya kita melewati itu," Khun berkata, Rak pun lalu mengangguk sambil melangkah duluan, "Benar." Mereka berdua bisa keluar shinsu itu dengan santainya, lalu menyapa Baam sambil melambai kecil.

Khun mendekat lalu menoleh kearah gadis berambut coklat yang sedang melipat tangan. Adrianne yang asik melihat regular lain, bertanya pada si rambut biru.

"Ada apa?" 

"Kurasa kita belum berkenalan dengan resmi, aku Khun Aguero Agnes."

Laki laki itu mengulurkan tangannya, Adrianne yang terlihat tertarik lalu menoleh dengan sebelah alis yang terangkat.

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang