❥︎𝗜𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗻 M𝗮𝘀𝗮 L𝗮𝗹u

1.2K 330 52
                                    

•|•|•

"Coba kalian sudutkan aku." Makhluk itu menyengir, lalu mengangkat tongkat sambil mengarahkannya kepada mereka.

Mendengar itu, hanya membuat sekumpulan remaja itu menatap heran. Tidakkah gila, kau sedang bersantai lalu cahaya datang membawamu dalam kebingungan, dan sekarang? sebuah makhluk datang menyuruhmu untuk melawannya bersama sama.

"Jika tidak, kalian akan mati."

Mereka terkejut, lalu menelan ludah. Mereka tak mau mati. Situasi saat itu benar benar membingungkan, mereka tak tau harus bagaimana, tak tau harus percaya pada siapa. Perlahan mereka melangkah mundur menjauhi Headon yang tampak gila. Tapi seorang pemuda bersurai kuning masih berada di tempat, melindungi gadis berambut coklat di belakangnya yang juga tak terlihat berniat menjauh dari posisinya. Pemuda itu merentangkan tangan ke samping agar si gadis tak terkena bahaya.

"Tidak waraskah kau, hei makhluk aneh bergigi tajam! Jangan mengira aku takut, tapi setidaknya jelaskan sesuatu agar kami dapat mengerti situasi!" Zahard menyahut dengan berani dari tempatnya, Alyssa pun dibuat melirik dari ujung mata.

"Si rambut kuning benar, kau kira kami akan menerima kenyataan begitu saja setelah kejadian gila saat ku bersantai dan tiba tiba diterpa cahaya?!" Kini pemuda bersurai biru bersorak, ia melipat tangan dan mengerutkan dahi saat melihat lawan bicaranya.

"...Yang selamat adalah orang yang kuat, orang kuat adalah orang yang berani..orang yang berani mengorbankan segalanya. Jika kau tak bisa mengorbankan sesuatu, jika kau tak bisa melawan rasa cemasmu..Kau akan mati. Takdir datang setelah beberapa tahun terlewat dengan damai, kalian adalah orangnya! orang yang akan menapaki puncak dari menara! tapi tentu tak semudah itu. Kalian harus lulus ujian untuk sampai keatas sana."

Semua tertegun, masih ada beberapa yang belum menangkap perkataannya, bagi yang mengerti, mereka langsung bersiap, lalu tanpa aba-aba, kini bergerak bersamaan.

Alyssa menarik pedangnya dan bersiap untuk berlari, tapi ia terhenti karena tiba-tiba seseorang datang menghalangi.

"Alyssa, kau tak perlu melakukannya. Aku akan melindungimu."

"Kita tidak sedang di istana. Jangan lakukan kebiasaanmu itu disini Zahard. Jika tidak, kita bisa mati." Alyssa menjawab membuat Zahard justru menggeleng tak terima.

Gadis itu mengamati pergerakan lawan, mencari celah dari pertahanannya.

"Hei, cewe manja." Anak berambut biru mendekat kearahnya. Ia memegang pundak Alyssa, membuat sang gadis menoleh kearahnya, "Aku pikir aku tau cara menyerangnya." Tambahnya.

"..."

"Nanti setelah aku menembakkan tombak, kau larilah ke belakangnya. Incar kepala lancipnya itu."

"Kau dapat tombak darimana?"

"Dinding sana." Pemuda itu menunjuk dinding di belakangnya. Mereka saling menatap sejenak, lalu mengangguk setuju. Zahard datang dan berhenti di sebelah pemuda berambut biru yang kini menatap heran. Si surai kuning itu melirik dari atas sampai ke bawah lalu mengerutkan dahi.

"Beraninya kau menyuruh-nyuruh gadis itu?" Sinis Zahard yang justru membuat laki laki itu tertawa, "Ampun Tuan."

Alyssa mengambil posisi yang dirasa dekat untuk menyerang. Laki-laki bersurai biru itu memegang tombaknya, dan mengambil langkah untuk melemparkannya sekuat tenaga.

*Wushhhh*

Dengan dilemparnya tombak, berarti itu adalah kode baginya.
Gadis berambut coklat itu berlari dengan cepat. Mata hijaunya bercahaya menatap incarannya yang kini sedang lengah. Saat telah jarak 7 meter dengan Headon, Alyssa pun melompat. Makhluk itu sadar dan kini berbalik sambil mengarahkan tongkatnya pada lawannya.

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang