❥︎𝗠𝗶𝗺𝗽𝗶

900 271 32
                                    

•|•|•

Embun salju mulai berjatuhan, angin berhembus kencang menyebarkan hawa dingin. Di perbatasan sana, terlihat 2 orang kesatria yang tengah menjajaki hutan lebat sebagai bentuk tugas mereka.

"Ayo kita selesaikan, sebentar lagi malam."

Langkah berat terdengar dari jejak sepatu yang menapaki salju. Terdengar berulang kali menemani sunyi, semakin mendekat, menelusuri dalam hutan yang sudah mulai gelap.

*Bruk*

Seorang gadis kecil berambut cokelat-kemerahan, melangkahkan kakinya untuk bersembunyi di belakang pohon tua besar. Ia terengah-engah, karena suhu dingin, nafasnya keluar seperti gumpalan asap.

Ia berlari kecil, dari satu pohon ke pohon yang lain, bersembunyi dari dua orang pria dewasa yang sedang berpatroli. Namun karena kelengahannya, gadis kecil itu pun terjatuh setelah tersandung akar pohon yang menjulur keluar. Dua orang kesatria lantas menoleh ke sumber suara. 

"Siapa itu?!" Seru salah satu dari mereka.

Kesatria itu mendekat lalu dengan cepat mengarahkan pedangnya untuk mengancam. Namun mereka berhenti begitu melihat seorang gadis kecil. Mata mereka membulat seketika, pedang terjatuh dari tangan pria yang tadinya mengancam.

"P-PUTRI ALYSSA?"

"Tapi.. Ini sudah 10 tahun semenjak Tuan Putri menghilang. M-mana mungkin dia kembali menjadi anak kecil?"

"Kau benar...tapi entah mengapa, aku merasakan aura magis kebangsawanan dari gadis ini. Tidakkah kau merasakannya juga?"

Mereka berdua saling menatap, lalu menoleh pada gadis itu bersamaan. Manik hijaunya bercahaya, tatapan tajam dilemparkan pada mereka berdua. Sebuah pipa besi runcing diarahkan kepada mereka sebagai ancaman. 

"..Sepertinya dia ketakutan."

"Apa kita tinggalkan saja? Hari sudah mulai gelap."

Mereka kembali bertatapan, ingin pergi namun kasihan, tapi jika dibawa pun juga enggan.

"HIAAATTS!"

Gadis itu bersorak sambil mengarahkan ujung tajam dari pipa besi itu pada mereka. Pedang ditarik dari pinggang pria itu, ia dengan mudah menangkis dan membuat pipa besi itu terlempar jauh dari tangan gadis itu.

Manik hijau bergetar. Gadis itu termangu dengan gemetaran. Perlahan ia mundur, kemudian berlari ke dalam gelapnya hutan. 

"TIDAK! BOCAH, JANGAN KESANA! BERBAHAYA!"

Gadis itu tak menggubris panggilan kesatria itu. Ia terus berlari menjauh dengan ketakutan. Kakinya yang sudah tak beralas, telah dipenuhi oleh luka. Semakin kencang ia berlari, semakin jauh pula cahaya yang ia tinggalkan.

Tiba-tiba dari belakang, sebuah bayangan merayap cepat. Langkah gadis itu didahului, dan kini bayangan itu berdiri menjulang di depan gadis itu. Dahinya berkerut, sebuah lingkaran muncul di depan tubuhnya. Lingkaran itu bercahaya, beberapa huruf dari bahasa kuno terbentuk menghiasi dalam lingkaran itu.

"AKH!"

Gadis itu merintih. Tubuhnya terangkat ke udara, matanya berwarnakan putih semua. Sebuah bayangan putih bulat keluar dari dadanya. Bayangan hitam itu tertawa sambil menggapai jiwa dari anak kecil itu.

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalWhere stories live. Discover now