❥︎𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗿𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 Be𝗻𝗴𝗸𝗲𝗹!

1.1K 296 102
                                    

|•|•


Seorang laki-laki menarik kursi lalu duduk, "Berani sekali kau memanggilku kesini." Edahn terkekeh, ditariknya kursi di depan laki-laki bersurai putih itu lalu duduk berhadapan.

"Tapi kau tetap datang, kan? Arie Hon."

Hon mendengus, dilemparnya tatapan tajam kepada lawan bicara nya itu, "Apa..yang ingin kau bicarakan?"

"Aku ingat memberi tahu pelayanku bahwa aku ingin membicarakan seorang perempuan. Karena itulah kau mau datang kesini, kan?" Edahn menghela nafas kasar, dibalasnya tatapan tajam Hon dengan tatapan santai.

"Lihat pria ini, jika membicarakan perempuan pasti bersemangat sekali."

"Haha, kau tak harus menyindir ku begitu." Edahn terkekeh pelan lalu menyilangkan kakinya, "Aku bertemu dengannya, gadis bernama Alyssa yang kau bicarakan dulu itu,"

Hon diam sejenak, tapi setelah itu ia memejamkan mata, berdiri dari kursinya, "Sepertinya kau minum terlalu banyak hari ini." Edahn termangu, ia melipat tangan kemudian menatap pria di depannya.

"Dia berambut coklat terang, dan bermata hijau..cantik."

"Banyak perempuan dengan ciri ciri sama dengan yang kau sebut barusan. Hah...Kau minum dimana sih, kemarin malam?"

Edahn mengernyit tak terima karena tuduhan pria itu, ia turut berdiri kemudian berjalan duluan ke suatu tempat. Manik perak melirik, dan pria albino itu pun pergi mengekori si surai biru panjang.

Mereka berhenti di pagar balkon, pria bersurai biru menoleh pada lapangan besar yang tengah diperbaiki, "Kau lihat kesana. Kira-kira berapa orang high ranker dengan senjata pemantik dapat merusak lapangan di istanaku sampai seperti itu?"

Kedua manik perak menelusuri pemandangan di depan, menatap datar pada lapangan yang rusak parah hingga ke dasar. Pria bersurai putih itu kemudian membuka mulut,

"Kau yakin tidak merusaknya sendiri saat mabuk?"

Desisan lambat terdengar dari Edahn yang lelah memberi bukti, pria bersurai putih itu tertawa lambat kemudian berbalik badan.

"Hey! Kenapa pergi? Aku belum selesai bicara!" Edahn menatap Hon yang makin melangkah menjauh, tapi pria albino itu sama sekali tak berhenti, "Aku tak bisa mempercayainya, jika tidak melihat dengan mata kepalaku sendiri."

"Lalu kenapa kau datang kemari jika tak ingin percaya??"

Mendengar itu, ia pun akhirnya terhenti, manik perak menatap kebawah. Pria bersurai biru pun kembali bertanya padanya,

"Sebenarnya kenapa kau berusaha untuk membuatku mengingatnya, dulu?"

"Karena dia..memilihmu."

___________


Lantai 2, kapal archimedes.

Ini sudah hari ke 2 mereka berada di archimedes, sedangkan Anne masih terpaksa berbaring di atas kasur untuk istirahat menjelang turnamen nya.

Dia juga ingin pergi berenang, tapi Khun selalu mengawasi dengan lighthouse nya.

Gadis itu dapat merasakan shinsunya, ia lalu menjentikkan jari, keluar shinsu berukuran kecil menghancurkan lighthouse biru itu. Gadis itu pun duduk, mencoba turun dari kasur lalu mengendap keluar kamar.

"Ah, Anne kau sudah seha-
Wangnan terkejut, dengan cepat Anne melotot balik kepadanya, menyuruh dia diam. Lalu kembali melangkah meninggalkan ruang tengah.

Seorang pria bersurai biru keluar dari sebuah ruangan membuat gadis itu tercegat keluar, "Mau kemana?" Anne pun tertawa kikuk sambil menggaruk tengkuk lehernya.

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalWhere stories live. Discover now