25

9.3K 1K 32
                                    

Kalo ada typo bilang yaw(//・_・//)

Vote ama komen yok di gas kan(´∀`)♡












Lami masih memandang ponsel nya dari jauh, belum ada tanda mark sudah sampai, padahal sekarang sudah jam 1 siang dan perut nya sudah benar benar lapar

"Kamu beneran gak mau makan?"

Lami masih menggeleng, rencana nya belum selesai, dia belum boleh makan

"Nanti kamu sakit loh sayang"

Lami menggigit bibir bawahnya, dia lapar, tapi mark belum ada tanda tanda datang, apa lami salah meminta bantuan pada mark? Terlebih lagi mark itu orang yang baru ia kenal

"Aku maksa, mau makan apa? Aku buatin"

Lami tersentak, jaemin tepat berada di depannya, namun ekor mata lami menangkap sesuatu, ponselnya menyalakan flash, tanda ada pesan

"I–iya gua makan, boleh yang beli dari luar?"

"Boleh, asalkan kamu makan aku beliin kok"

"Gua mau dimsum, yang dekat sekolah kita dulu"

"Beneran? Tapi itu jauh loh"

"Bener jae, katanya mau beliin makanan apa pun, janjinya mana?"

"Iya, aku beliin, kamu tunggu disini"

"Iya, emang gua bisa jalan apa?"

Jaemin tersenyum lalu mengelus pucuk rambut lami

"Aku sayang kamu, jangan kemana mana, tunggu aku disini sayang"

Lami mengangguk kaku, dalam hatinya dia minta maaf kalo jaemin marah marah dirinya pergi untuk saat ini

Iya, untuk saat ini, karena lami tau jaemin gak bakalan lepasin dirinya

///

Setelah 10 menit bersiap, jaemin pergi meninggalkan pekarangan rumahnya

Lami membuka layar ponselnya, tertera nama mark di pesannya

Lami langsung berdiri, memaksakan kakinya untuk berjalan keluar dari rumah ini

Mencoba menelepon mark dan langsung di iyakan begitu saja oleh mark tanpa mendengar apa yang akan dikatakan oleh lami

"Kamu dimana mark?"

"Bentar, saya ke depan pagarnya"

Lami menganga, rumah lama jaemin benar benar besar, dirinya hampir tersesat kalau saja tidak jendela besar yang dekat dengan kamar yang tadi ia tempati

"Aku bakalan agak lama keluarnya"

"Kamu tadi udah liat jendela besar kan? Belok kiri, ikutin tangga itu sampai lantai bawah, terus ikutin lorong, kalau liat foto keluarga besar mereka belok ke kiri, nanti kamu ketemu dengan ruang tengah nya"

Lami masih memikirkan bagaimana mark tau isi rumah ini, sembari berjalan cepat sambil memegang pinggang nya yang semakin diajak untuk berjalan semakin sakit

"Bentar, bagian pinggang gua sakit banget, tolong tunggu"

Tidak lama bunyi pijakan kaki terdengar, lami hampir meringis kalau bukan mark yang datang

"Maaf, tapi biar saya gendong aja ya, lebih cepat lebih baik"

Lami mengangguk kaku, saat ini dirinya digendong oleh orang yang baru ia temui

"Kita kemana?"

"Ikut saya dulu, yang penting sekarang kamu bebas dari jaemin"

"Makasih kak"

Mark tersenyum lalu menginjak pedal gas mobil, meninggalkan pekarangan rumah lama na jaemin

"Jaemin, maafin gua"

///

Mobil yang dikendarai mark berhenti, lami mencoba memperkirakan mengapa mark membawanya ke bandara

"Kita mau kemana?"

"Saya tadi kan sudah bilang, yang penting kamu bebas dulu dari jaemin"

Mark mencoba menarik kalung yang ada di leher lami

"Saya nggak yakin kalau jaemin gak naruh benda apa pun di badan kamu, maaf kalo saya tadi ngambil kalung kamu"

Setelahnya, mark membuang kalung tersebut

"Saya nemuin Misel dulu"

Lami mengangguk, dia menunggu di salah satu kursi sambil menunggu mark mencari Misel

"Lami!"

"Siyeon?"

"Sumpah?! Lo gak papa kan? Kakak gua panik setengah mampus, pas liat sms lo tadi, gile"

Lami menunduk

"Ikut aja ama kakak gua, pasti aman, walo cuman untuk beberapa hari doang, soalnya gua yakin si jaemin bakalan nguntit lu"

Siyeon lalu memeluk lami

"Kalo ada apa apa, atau bosen, telpon gua, jan sampe lost contact, pinjem ponsel kak mark"

"Yeon, makasih banyak"

"Makasih ama gua, ya makasih sama yang nolongin lu lah"

"Gua bakalan minta maaf kok"

"Loh? Misel ikut?"

"Iya, gua ntar kangen sama Misel"

Siyeon mendelik kesal

"Ntar lu pergi, barangnya emang udah siap?"

"Boneka sama susu Misel udah kan? Cukup itu doang"

"Yaudah, hati hati ye!"

"Gua pergi, ntar kalo orang rumah nanya, bilang aja balik gitu"

Siyeon mengangguk

"Kamu gak papa kan ikut saya?"

"Gak papa kok kak"

Maaf jaemin❣

Psycopath | Na Jaemin [END]Where stories live. Discover now