Psycopath | Na Jaemin [END]

27

Aku greget pengen update akh(^_^;)

"HINA, MAIN AYOK"

Hina yang sedang maskeran diruang tamu jadi geram sendiri, sedari tadi Haechan dan Renjun sibuk menganggu nya maskeran

"Napa harus rumah gua sih? Rumah cewek lain banyak, bukan cuman gua doang, gua tau gua cantik, tapi kan gak harus gua"

Hina kesal, mengabaikan maskernya yang sudah retak seribu itu, sedangkan Haechan masih terkekeh geli dan Renjun malah menatap hina kasihan

"Sorry na, Haechan emang sinting, biarin aja dulu"

Hina masih kesal, menatap dua orang di depannya yang unfaedah

"Terus lo berdua ngapain kerumah gua?"

"Mau nanya tentang Siyeon, boleh?"

///

Haechan tidak habis pikir, jadi Siyeon ternyata pernah pacaran sama jeno tanpa sepengetahuannya, tapi memang siapa Haechan yang mau tau urusan Siyeon atau jeno?

"Trus sampe sekarang gak ketemu sama Siyeon?"

"Nggak, semenjak jenguk jaemin dia ngilang gitu, tau ah"

"Menurut lo kemana na?"

"Ya mana gua tau lah, dikira gua emaknya apa?"

Untung saja masker hina tadi sudah di bilas

"Curiga gak sih kita sama Siyeon yang ada hubungannya sama lami?"

Sedangkan Haechan ikutan bungkam, karena dia tau apa masalah yang dihadapi Siyeon

Soalnya lami lagi sama abangnya Siyeon

///

"Yaampun jaemin, long time no see kamu makin ganteng, hehe"

Jaemin memicingkan matanya, dia tidak mengenal perempuan ini, lalu kenapa jadi pura pura dekat sama dia?

"Oh my god! Na Jaemin? Serius kamu lupain aku?"

Perempuan itu meninggalkan kopernya diruang tamu lalu berlari menuju jaemin

"Liat my face, masa kamu lupa sih? Inget coba!"

Jaemin makin malas, perempuan ini bikin dia eneg

"Jaemin! Kamu berubah, jelas jelas aku pacar kamu! Kamu lupa apa gimana sih? Aku kan udah bilang sama kamu, kalo aku lulus langsung kesini"

"Kamu—"

///

"Lah? Haechan? Lu napa malam begini kerumah gua? Kerasukan?"

"Tumben ngatain gua"

Siyeon mendecih, nih bocah ngeselin sumpah

"Anterin gua dong yeon"

"Heh? Lu ngigau? Anterin kemana edon? Udah malem, gus baru aja balik lu malah dateng kek kunti"

"Beneran yeon, gua tau lami pasti sama abang lo kan?"

"Hah? Apa sih? Ngawur lu makin malem"

"Besok pagi gua kesini, kita besok ke bandara"

"Lu ngapa sih chan? Udah balik kerumah, ngerusuh malem malem anjir"

"Tepat jam sembilan pagi gua disini, siapin barang lu"

Haechan memutar tubuhnya

"Chan!"

Haechan tidak peduli dan lebih memilih pergi dari kediaman Siyeon

"Lo tau dari mana sih Haechan Lee?!"

Siyeon frustasi dan langsung menelpon abangnya

"Sialan, ngajak rusuh beneran si Haechan malem malem"

///

"Tante, Siyeon nya ada?"

"Loh? Kalian gak ikut Siyeon sama Haechan?"

"Hah? Emangnya mereka kemana tan?"

"Katanya mau liburan sama temannya, bukannya teman Siyeon kalian kan?"

Hina mencebikkan mulutnya kesal, kesal karena Siyeon pergi tanpa dirinya, dan kesal Siyeon lebih memilih pergi bersama Haechan

"Coba telpon dulu siyeonnya, tante buru buru mau pergi, gak papa kan ditinggal dulu?"

"Oh gak papa tan, biar kita aja hubungin siyeon nya"

"Yaudah, tante pergi dulu"

Renjun tersenyum, sedangkan hina sibuk menelpon Siyeon, tapi tidak ada tanda tanda dijawab

"MASA MEREKA HONEYMOON SIH? KAPAN NIKAHNYA?"

Renjun langsung menoyor kepala hina

"Otak lu gak waras anjir"

///

Jalanan kota cukup ramai, namun tidak padat, Siyeon dan Haechan saling diam, tidak mengeluarkan pendapat apa pun semenjak turun dari pesawat

Cukup menempuh waktu kurang lebih satu jam, mereka sampai di salah satu apartemen elit daerah tersebut

Haechan tetap mengekori Siyeon, karena dia gak tau apa apa

"Lo yakin yeon?"

"Yakali gua gak tau apartemen abang gua? Ngeselin lu"

Haechan menggaruk lehernya, sebenarnya kesal dengan ucapan Siyeon, tapi di urungkan saat dia melihat seseorang di ujung lorong

"Lami?"

Aku gregetಥ⌣ಥ