[2 : Dia Arka]

66 8 5
                                    

|Ended in regret|

Vote & coment, thanks^^

Happy for reading
__________

2 Minggu yang lalu..

"Lo pacar gw." Ucap pria itu datar, ntah itu sebuah pernyataan atau apa. Gadis di hadapannya tak paham, ah. Lebih tepatnya gadis di hadapan pria itu kini tampak sangat terkejut, is it a dream!?

"Bara kamu___"

"Kurang jelas?" Pria yang di ketahui bernama 'Bara' itu bertanya, tetap dengan mimik datarnya.

Sementara gadis di hadapannya terdiam kikuk, tak tau harus berbicara apa. Hal ini terlalu cepat untuknya, come on!. Seorang Bara!?.

"Lo bisu?" Merasa tak mendapat jawaban, Bara kini kembali berbicara. Perkataan bara tadi berhasil membuat gadis di hadapannya geleng geleng dengan kikuk.

"Ng-nggak!, Aku ga bisu!. Buktinya aku kan ngomong tadi.." kata gadis itu, anehnya ucapan terakhirnya bernada kecil. Seakan menciut.

Bara mengangguk paham, lalu menoleh ke arah name tag yang gadis di hadapannya itu pakai. Membacanya dalam hati, lalu tersenyum tipis. Sangat tipis, sampai sampai tak bisa Nada lihat.

"Nada zeura?" Ucap Bara.

"E-eh!?, Iya!?, Kenapa!?"  Nada terkejut.

"Ohh, jadi nama Lo Zeura.." Ucap Bara, Nada yang mendengar hal itu kini tampak berpikir. Jika Bara baru mengetahui namanya, lalu mengapa Bara sudah menjadikannya seorang pacar!?.

"Panggil aku Na-nada.." Kata Nada dengan suara kecil.

"Iya Nada..." Ucap Bara lembut, oh ayolah!. Mimpi apa Nada semalam!?. Seorang Bara memanggil namanya selembut itu!!.

Ah, hal ini akan selalu dirinya ingat. Sampai kapanpun.

Nada tersenyum, mengingat memory yang belum lama terjadi itu membuat hatinya menjadi sejuk.

Ah, kini sekolah sudah mulai sepi. Dan dirinya lagi lagi terlambat untuk kerja paruh waktu. Sudahlah, apa boleh buat. Sebenarnya uang yang dirinya miliki juga sudah habis untuk biaya angkutan umum.

Gadis itu menghela nafas berat, tetap tersenyum. Lalu menekuk kedua lututnya, melipat kedua tangan di atas lututnya itu. Dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.

"Woi!" Pekik seorang pria.

Nada mengabaikan pekikan tersebut, gadis itu tetap terdiam. Lagi pula siapa yang akan memanggilnya, secara namanya bahkan tak terkenal di SMA Galaxy tersebut.

"Woi!, Cewe!" Pekik orang itu lagi, karena merasa terganggu. Nada dengan perlahan mendongakkan kepalanya, lalu menatap seorang pria yang ada tak jauh di hadapannya.

Pria itu nampaknya bukan dari SMA Galaxy, karena seragam sekolahnya juga berbeda dengan seragam yang sedang Nada pakai.

Nada masih terdiam, namun dengan perlahan gadis itu menoleh ke kanan kirinya. Tak ada satupun seseorang di sana. Begitupun di belakangnya, siapa yang pria itu cari?.

Ended in regretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang