Bertanggung Jawab

6.8K 801 139
                                    

2nd Round : Taufan as Gempa


'You cannot escape the responsibility of tomorrow by evading it today.'

Taufan.

Anak kembar kedua dari tujuh kembaran bermarga Boboiboy. Dia mempunyai senyum yang ramah, lapang dada untuk berteman, dan sangat suka membuat kejahilan bersama kedua saudaranya bahkan teman-teman sekelasnya.

Namun apakah ia bisa berperilaku bertanggungjawab akan semua perbuatan saudaranya dan dirinya?

"Selamat pagi, Gem! Gimana tidurmu nyenyak? Sarapan hari ini roti bakar, ya? Pantas saja saat aku selesai mandi ada bau harum dari dapur." Taufan bawel seperti hari-hari biasanya.

"Pagi Kak Taufan. Tolong bangunkan yang lain dong." Pinta Gempa kepada Kakak yang ceria dan murah senyum itu.

"Aye! Aye! Bos!"

Taufan segera melesat pergi ke kamar yang tidak asing lagi yaitu kamarnya. Ia penasaran dengan Halilintar sang Kakak sulung yang masih kukuh memasuki kamar tidurnya padahal kamar miliknya itu sangat tidak nyaman untuk dipandang apalagi di jadikan tempat beristirahat.

'Brakk'

"KAK HALI TERDJINTAH! WAKTUNYA BANGUN!" Teriak Taufan dengan suara yang sangat merdu, merusak dunia.

Mimpi Halilintar kini hancur berkeping-keping disebabkan oleh adik yang berkekuatan muson tersebut. Sebagai balasan, Halilintar melanjutkan membangun alam mimpinya kembali membiarkan Taufan menunggu ia terbangun.

Heran melihat sang Kakak sulung masih tertidur, Taufan mulai mendekati Halilintar yang tertidur. "Kak Hali? Haloo? Kak Hali, Kakak sulungku yang paling galak macam singa?"

Tidak ada jawaban. Itu artinya...

"TAUFAN JUMP!"

Kalian pasti tahu apa yang terjadi kan?

Tidak mau cerita ini menjadi masalah lebih lanjut maka dari itu kita skip menuju adegan selanjutnya, kini mereka atau kalian bisa panggil para kembar Boel sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah.

"Kak Hali, please senyum dong." Taufan memelas kepada Halilintar.

Wajah manyun Halilintar masih terpampang namun karena ia kesal memandang Taufan memohon-mohon layaknya tidak pernah dikasih uang jajan, Halilintar pun tersenyum dengan aneh.

"Masa senyum kayak gitu sih? Kak Hali enggak asyik." Taufan pun pergi menjauhi Halilintar yang ingin sekali mengeluarkan uneg-unegnya.

Untung aja Taufan menjauh, kalau tidak ia bisa bonyok di jitak Halilintar.

"Thorn, Blaze, nanti istirahat mau makan apa?" Tanya Taufan saat mendekati kedua adiknya.

Tetapi ia masih melupakan satu hal. "Kak Upan, ini aku dan Solar lho. Bukan Thorn dan Kak Blaze lagi."

Taufan menggaruk kepalanya, entah mengapa semua kembar Boel memang mempunyai penyakit pelupa akut. Taufan pun beralih ke Halilintar dan Ice yang sedang asyik mengobrol santai tetapi dari raut mukanya ia bisa menebak jika sifat adiknya masih melekat di sana.

"Nyiahaha, kalian pasti kangen sama aku kan?" Celetuk Taufan sembari merangkul kedua adik kesayangannya itu.

Thorn menoleh ke arah Taufan lalu tersenyum imut. "Kangen, hehehe."

Shuffle Siblings [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang