Tetaplah Tenang

5.8K 737 165
                                    

4th Round : Blaze as Ice


'Don't let people pull you into their storm. Pull them into your peace'

Jam baru saja menunjukkan pukul empat pagi, tetapi Blaze sudah membuka matanya lebih awal daripada ayam berkokok.

Langsung saja, ia bergegas membersihkan diri dan bersiap-siap memakai seragam sekolah, setelahnya ia memberi makan ayam-ayam miliknya yang dibelikan ayah berdikarinya dua tahun yang lalu.

Blaze terlalu sayang kepada ayam peliharaannya hingga ia lupa telah bermain lama-lama di kandang ayam padahal ia sudah mandi tadi. Sekarang, jam di tangan Blaze sudah menunjukkan pukul enam pagi waktunya untuk sarapan pagi bersama-sama.

"Pagi semua!!" Blaze menyambut pagi dengan kebar-baran luar binasa. Suara Blaze dapat membuat tetangga sebelah kebisingannya, ditambah ia juga menggebrak pintu belakang dengan kencang, untung saja tidak sampai rusak.

"Sang raja penguasa negeri api telah kembali dari peradaban setelah sekian lama." Blaze sudah tidak waras.

"Sudahi ketidak warasanmu itu, Kak." Ucap Solar yang sedang menguyah sarapan pagi miliknya.

"Ehehehe, aku kan selalu seperti ini." Ujar Blaze lalu mengambil tempat duduknya dan memulai sarapan pagi bersama saudaranya.

"Katanya mau ngikutin Kak Ice jadi kalem." Ucap Solar.

Ice yang sedang tidak diganggu nafsu makannya merasa terganggu sekarang. "Kalo Kak Blaze bakalan susah dia kan dari dulu susah diatur."

"Liat aja nanti, aku yakin hari ini giliranku untuk tampil." Blaze dengan sangat yakin berkata seperti itu.

"Tampil? Untuk apa?" Tanya Thorn sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Untuk... Menjadi si beruang kutub." Jawab Blaze.

Ice hanya pasrah saat Blaze memanggil panggilannya dengan sebutan itu.

•~•

Di kelas 2A, kelas yang rata-rata muridnya mempunyai rasa ambisius yang tinggi, kini dihuni oleh Blaze namun semua orang melihat sosoknya sebagai adiknya, Ice.

Di kelas ini juga ada saudaranya yang lain yaitu, Taufan dan Thorn yang berperan sebagai Gempa dan Halilintar.

Bagi Blaze, ia beruntung bisa satu kelas dengan pembuat masalah tetapi hasilnya beda, ia malah bosan karena Taufan sedikit berubah.

Hanya tersisa Thorn yang polos.

Sebab ia tak tega melihat Thorn memiliki banyak masalah lagi, jadi ia berhenti mengajak Thorn dalam aksi kejahilannya.

'Tidak ada yang seru.' Batin Blaze, ia galau.

Akhir-akhir ini sangatlah membosankan. Ingin membuat keributan tapi saat ini dia adalah Ice bukan Blaze yang suka bikin kebar-baran luar biasa.

Jam pelajaran masih berlangsung di perpustakaan, kenyataan kalau bahasa Indonesia pelajaran yang sangat membosankan dan...

Membikin rasa kantuk muncul.

"Eh?! Sejak kapan aku bisa mengantuk?!" Gumam Blaze, beberapa detik sebelumnya ia juga menguap.

Tiba-tiba saja sebuah buku bertemu dengan kepala bulatnya. Ternyata Taufan-lah pelakunya.

Shuffle Siblings [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang