Chapter 9- HelloGoodbye

406 62 96
                                    

Chapter 9
HelloGoodbye

Jae berdecak kesal ke suatu titik. Bagi Naell, Seven merupakan kekuatan yang tidak ingin dia gunakan lagi. Tetapi apa daya, kemarahan dan kemurkaan hatinya justru memancing kekuatan tersebut untuk keluar.

Jae muncul dibalik punggung Kiel dan Zuko yang tengah fokus menatap Naell. Tetapi sedetik kemudian, keduanya menoleh ke arah belakang dengan serentak.

"Ini harusnya bukan reuni yang bagus," ujar Jae sebagai salam pembuka. Dengan bersandar pada sebuah terali besi.

 Dengan bersandar pada sebuah terali besi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Jae," seru Kiel dengan semringah. "Kami merindukanmu."

Alis Zuko langsung bertaut bingung.

"Kami? Lo aja kali. Gue enggak."

"Hentikan sandiwaramu itu, Kiel," cibir Jae. "Harusnya lo malu pada semua orang."

Mendengar ujaran berbau kebencian tersebut. Kiel lantas mengibaskan rambut dengan memutar bola mata malas. Lalu menghilang ke sisi Dexa.

"Apa?" sewot Dexa begitu Kiel berada di sisinya.

"Gue di pihak lo," terang Kiel. "Kakak gue bakal bikin lo babak belur."

Di samping itu, Jae dan Zuko menatap galak sikap Kiel yang bisa membuat siapa saja geleng kepala. Di saat seperti itu, Kiel masih tetap memihak lawan dari pada keluarganya sendiri.

BwuSHhh

Sambaran bagai kilat mengarah ke tempat Dexa berdiri dan dengan gerakan refleks. Dia meloncat ke udara dan membalas serangan Naell dengan semburat api biru melalui kedua tangannya layaknya milik Zuko.

WuSHhh

Sebuah tameng yang dibentuk dari kumpulan kabut mampu menangkis serangan api biru milik Dexa.

Sebagai serangan balik. Pasir hitam yang terserap di dalam tubuh Naell keluar dari telapak tangannya. Lalu membentuk bola hitam segenggam kepalan orang dewasa.

Bola tersebut kemudian melayang ke arah Dexa. Tetapi sebelum dia mendarat pada objek serangan. Bola tersebut hancur menjadi butiran-butiran pasir yang menebar di udara.

Dexa yakin, dia belum menggunakan kekuatannya sebagai Raikage untuk memusnahkan bola serangan tersebut.

Pupil mata Lu terbelak. Begitu melihat Dexa limbung dari udara dan terjatuh di aspal jalan. Kiel segera melesat dan menolong Dexa saat pria itu mengeluarkan batuk darah.

RAIKAGE (Season 4 Penyihir Diwangka)ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang