Chapter 13- Tria Deur

421 67 62
                                    

Chapter 13
Tria Deur

Hal pertama yang di lakukan Naell setelah kepergian Dexa adalah pergi membawa pulang Lucy ke rumah.

Lu perlu menenangkan dirinya dan ada hal yang ingin dibicarakan Naell secara pribadi pada Akaishi nya.

Namun, baru saja ia keluar dari kamar Lucy. Pandangan matanya dikejutkan oleh keberadaan empat cowok Servamp yang sedang duduk manis di ruang tengah.

"Ngapain lo pada ada disini?" tanya Naell dengan nada ketus.

"Kami mengikuti Zuko," sahut Jae. "Lagi pula, lo sendiri yang memanggil kami untuk berkumpul."

Tazu dan Eivan menggangukkan kepala tanda setuju. Tetapi sepertinya, hal tersebut justru membuat Naell menjadi kesal. Aneh.

"Untuk sementara pertempuran berhasil di reda. Kondisi Diwangka sedang tahap pemulihan dan hilangnya pasir hitam di langit kota. Membuat para Knighter memulai operasi pengintaian di sejumlah titik," jelas Zuko. "Tapi ini bukan akhir. Ini adalah awal dari semuanya. Cepat atau lambat. Seven Servamp akan hadir di muka umum. Keberadaan kita. Cepat atau lambat akan di ketahui oleh pemerintah."

"Tapi Alf tidak bersama kita." Eivan mengingatkan. "Kita kurang satu orang." Beralih menatap Naell.

Naell sendiri mengambil posisi untuk bersandar di dekat dinding samping pintu kamar Lu. Lalu mulai melipat kedua tangan di depan dada sambil menatap tajam semua orang.

"Gue harus bertemu Alf."

"Bagaimana jika dia tidak mau?" sela Tazu. "Alf jatuh cinta pada gadis yang menjadi Akaishi nya. Satu-satunya membuat mereka bersama sebagai sepasang kekasih adalah Alf harus mengorbankan segala kekuatan yang ia punya dan— apakah lo juga akan melakukan hal yang sama?"

"Jika semuanya telah selesai. Gue siap melakukan itu."

"Tapi sepertinya dia menyukai orang lain," sahut Tazu kembali. "Dan lo harusnya tahu. Siapa yang gue maksud."

Naell sedikit mengeram. Dia mulai terbakar api cemburu oleh celutuk Tazu dan hal itu semakin membuat Tazu ingin menjahili sang pemimpin.

"Lucy dan Dexa terikat."

"Selayaknya Tria Deur," sahut Zuko seraya melirik Tazu. "Tapi keberadaan Naell mungkin bisa mencegah hal itu terjadi."

"Dexa memiliki Raikage, Lucy memiliki Amazora dan Lexio memiliki Kagemora. Hmm."  Tazu berpikir sebentar. "Bagaimana dengan cowok satunya?"

"Arsenal?" seru Naell.

"Ya, dia! Apa kekuatan yang ia miliki? Jika dia Lazuardi. Harusnya dia— Well, dia yang akan jadi benang merah untuk kedua rekannya."

"Tapi keberadaan Naell menghancurkan segalanya," sela Jae dengan polosnya.

Alhasil, kalimat Jae semakin membuat api di dalam dada Naell semakin membara. Posisi sandaran pada dinding menjadi langkah panjang ke arah Jae.

"Coba ulangi?"

Jae menggeleng cepat. Tidak berani mengatakan apapun. Dia pun melirik ke arah rekan-rekannya yang lain dan seharusnya Jae tahu. Tidak satu pun dari mereka yang akan mau menolongnya.

RAIKAGE (Season 4 Penyihir Diwangka)ENDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum