Season 4 Penyihir Diwangka
Harap baca terlebih dahulu Season pertama. Urutan membaca.
1. Penyihir Diwangka
2. Ardelra
3. Diwangka
4. Raikage
Setelah dua tahun menjalani pemulihan bersama Naell di utara. Lucy kembali ke Aveyard atas permintaan Raja T...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hari ini. Sebenarnya gue malas pergi ke sekolah. Entah kenapa, gue tiba-tiba bisa seperti ini dan dengan sengaja. Gue pun berangkat agak kesiangan.
Seperti yang gue duga. Gerbang Diwangka bakal ketutup dengan sendirinya bila waktunya telah tiba. Tapi jujur, gue sedikit terkejut saat melihat seorang cewek yang juga terlambat di depan Diwangka.
Tampang wajahnya... kayak orang bego. Memandang gerbang sekolah dengan aneh. Mungkin dia sedang membayangkan caranya terbang dengan sayap kupu-kupu.
Haha, lucu.
"Hey, lo terlambat juga?" tanyaku. Yang mana membuat cewek itu berbalik menatap gue.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Seperti yang lo lihat," ucapnya, "Lo tahu caranya masuk ke Diwangka?"
"Tahu."
Jelas saja, gue tahu. Apa dia tidak tahu?
"Gue nebeng."
Dengan santainya dia malah mengatakan hal seperti itu. Gadis aneh.
"Enak saja. Lo cari jalan sendiri, noh!!" usirku. Ogah banget gue dekat dengan cewek bar-bar bin aneh seperti dirinya.
"Sesama murid terlambat. Lo dan gue harus kerjasama."
Lah? Apa maksudnya ini? Kenapa gue harus kerjasama dengan dia.
"Kalau gue gak mau?"
"Gue gak peduli."
"Lo ini gak ada malu-malunya."
"Sekarang gak ada waktunya buat malu-malu. Cepetan beritahu gue!!"
Ini pertama kalinya. Ada cewek yang gak tahu malu. Mungkin makhluk seperti ini perlu di karantina. Mungkin ini adalah salah satu alasan. Bahwa wanita itu racun dunia.
"Ucapkan saja manteranya," tukas gue
"Hey!! Gue gak sedang bercanda sama lo. Kita berdua sekarang sudah benar-benar terlambat!"