DELAPAN

204 76 9
                                    

Aku masih berharap semua akan berakhir dengan aku dan kamu. Menjadi kita.

Hari senin telah tiba, mentari mulai menampakkan dirinya. Namun, sesosok gadis cantik masih tidur manis di ranjang empuknya.

Keysha melenguh kecil, merasakan sinar mentari yang menerpa wajahnya. Melihat keadaan kamarnya sekedar mengumpulkan nyawa, namun semuanya berubah saat ia lihat jam dinding menunjukkan pukul 7:10 AM. Keysha bangun dengan tergesa-gesa membawa handuknya dan berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamarnya.

Keysha mengumpat ketika kakinya tak sengaja menubruk kaki meja yang ada di depannya. Terlihat bekas kebiruan yang membekas di kaki mulusnya.

Tak ambil pusing, ia langsung bergegas mandi secepat kilat. Setelahnya ia memakai pakaiannya. Mengambil tas berwarna hitamnya lalu menjinjingnya.

Keysha mendengus kecil, sadar tak ada yang membangunkannya pagi tadi. Keysha memanggil pak asup, supir keluarganya. Menyeretnya keluar, pak asup tentunya tahu maksud dari majikannya tersebut. Tanpa menunggu lama, pak asup langsung melajukan mobilnya ke sekolah nya keysha.

Jalanan jakarta pasti selalu macet seperti saat ini, keysha mengumpat. Sepertinya hari senin ini merupakan hari sialnya. Keysha terus mendesak pak asup agar lebih cepat berkendara. Tapi, mobilnya malah tak bisa bergerak karena depan belakangnya di kelilingi oleh mobil lain.

Kiranya tinggal 800 meter-an untuk mencapai sekolahnya. Keysha membuka pintu mobilnya pelan, tak peduli akan keringatnya keysha terus berlari dengan cepat. Saat melihat jam di pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 8:15 AM.

Keysha berhenti sejenak mengatur nafasnya yang terengah-engah. Mengelap keringat yang mengalir di dahinya. Lalu mengibas-ngibaskan tangannya di lehernya yang terasa sangat gerah.

Ah, sudah keysha menyerah. Kakinya sudah lemas lagipun sedari malam ia belum mengisi perutnya yang kosong. Ditambah tadi pagi, keysha tak sempat untuk sarapan.

Tiba-tiba penglihatan nya terasa buram, kepalanya pun terasa sakit dan pusing. Seluruh tubuhnya terasa lemas dan perutnya rasanya ingin muntah.

Pandangannya menggelap, tubuhnya terasa bergetar sepertinya sedetik lagi ia akan tak sadarkan diri. Benar saja, ia bisa melihat orang-orang yang mengelilinginya untuk membantunya.

. . . . .

Keysha melenguh, menyamakan cahaya lampu dengan pupil matanya yang baru terbangun. Kepalanya masih terasa berat dan pening, pandangannya pun masih terlihat tidak jelas.

Seketika matanya membola saat mengetahui dirinya berada di sebuah kamar. Aroma maskulin langsung menyerbu hidungnya. Nuansa kamar yang hitam putih terlihat sederhana namun mewah.

Cklek..

Pintu terbuka menampilkan sesosok cowok tinggi yang masih berpakaian SMA.  Membawa semangkuk bubur ditangannya dan air putih.

Keysha syok seketika saat mengetahui dia adalah... Arka. Ya, cowok itu telah membawa keysha ke kamarnya.

Arka duduk di samping ranjang dan menyerahkan nampan yang berisi bubur kepada keysha. Tak menolak rezeki, ia langsung mengambil pemberian arka. Lagipun, perutnya sudah benar-benar keroncongan.

Keysha : My Crazy GirlDonde viven las historias. Descúbrelo ahora