SEPULUH

224 52 15
                                    

Kamu berbicara padaku dengan kata-kata. Sementara aku cukup memandangimu dengan penuh perasaan.


Sesampainya dikamar, keysha benar-benar terlihat seperti orang stres. Tersenyum-senyum sendiri membayangkan kejadian beberapa menit yang lalu.

Mimpi apa coba keysha semalam? Hingga bisa duduk di motor hitam kesayangannya arka.

Lalu, ia beranjak memeriksa ponselnya, senyuman lebar kembali terpatri dibibir manisnya.

Flashback on.

Sesampainya arka mengantar keysha. Gadis itu langsung turun dan menyerahkan helmnya. Saat, ia ingin kembalikan hoodie milik arka. Lelaki itu menahannya.

"Besok aja kembaliinya, sekalian cuciin." Ucap arka dengan muka datarnya.

Keysha terpaku, tiba-tiba sebuah ide yang sangat cemerlang melintas di otaknya.

"Boleh minta nomor kakak? Em.. buat ngabarin kakak kalau hoodienya udah dicuci gitu." Ucap keysha dengan ragu. Ia memilin jarinya sendiri.

Arka langsung mengambil ponsel yang disodorkan keysha. Setelah mengetik beberapa angka, ia kembali menyerahkan ponsel itu ke keysha.

"Gua duluan." Pamit arka yang langsung menyalakan mesin motornya dan menjauh dari pekarangan rumah keysha.

Setelah motor arka tak terlihat lagi, ia langsung berjingkrak senang. Ia tertawa sendiri untung saja tak ada orang yang melintasi jalan ini. Kalau ada, bisa-bisa di sangka orang stres dia.

Keysha dengan langkah riangnya membuka pagar rumahnya dan memasuki rumahnya yang mewah.

"MAMAA, KEYSHA PULANG." Teriak keysha yang heboh sendori. Bahkan diandra yang sedang berada di dapur dibuat kaget dengan teriakan putrinya itu.

"GAK USAH TERIAK-TERIAK KEYSHAA!" Diandra ikut teriak. Membalas ucapan sang putri.

"MAMA JUGA IKUTAN TERIAK." Balas keysha, suara ibu dan anak itu seperti tengah berada dhutan saja.

"ITU JUGA KARENA KAMU." Ucap diandra yang masih berada di dapur.

"KOK SALAH AKU SIH MAH?!" Ucap keysha.

"NGAPAIN KAMU TERIAK-TERIAK GAK JELAS. UDAH KAYAK DIHUTAN SAJA!" Balas diandra yang tak mau kalah dengan putrinya.

"MAMA JUGA KOK!" Ucap keysha. Tentunya ia tak mau kalah dengan mamanya itu.

"MENDING SEKARANG KAMU DIEM. BERISIK, MAMA LAGI MASAK." Akhirnya, diandra mengalah. Percuma, kalau dilanjutin akan terus berlanjut tak ada abisnya.

"IYAA." Teriak keysha.

Flashback off.

. . . . .

Keysha mencoba menghubungi nomor arka. Awalnya ia sangat gugup bahkan keringat dingin bercucuran di dahinya.

Rileks, key. Tenang. Santaii oke. Batin keysha.

Nada terhubung terdengar menggema di kamar keysha karena memang ia men-loudspeaker handphonenya.

Nada tersambung terdengar, refleks keysha bangun dari posisi tidurnya dan duduk tegap dengan menggigit bibir bawahnya.

"Hallo?" Ucap pria di seberang telepon.

Mata keysha membulat, jantungnya kini percayalah berdetak tak karuan. Segera ia mengakhiri panggilan ini daripada ia mati berdiri di kamarnya. Kan tidak lucu.

Keysah berjingkrak di kasurnya dan melompat-lompat seperti orang gila.

"Oh my god.. telepon pertama dengan jodoh masa depan gua." Teriak keysha. Semburat merah dipipinya terbentuk padahal hanya diterima teleponnya saja dengan arka apalagi nanti jika perasaannya juga terbalaskan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 16, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Keysha : My Crazy GirlWhere stories live. Discover now