Chapter 8 : Basah 💦

13.5K 941 94
                                    

Warn!!
Area 18++
Bagi yang masih belum cukup umur ❌❌ disarankan jangan baca dulu ya dedek😂😂

Gulf menatap bangunan didepannya. Hatinya benar - benar tak siap jika harus bertemu dengan pria itu, tapi jika dia tidak minta bantuan padanya. Pada siapa lagi dia minta bantuan?

"Hahh...." gulf memenjamkan mata lelah.

Seseorang lalu menghampiri gulf dengan senyum sumringah.

"Phi..!"

Mark Siwat, suami dari sahabatnya itu memanggil sekaligus menjemput gulf yang menunggu didepan.

Sesampainya didepan gulf ia memamerkan gigi taringnya, manis sekali jika dipandang dari depan tapi gulf tau dibalik senyuman manis juga wajah polos atau lebih tepatnya dibuat polos. Terdapat sejuta tipu muslihat yang tersirat, contohnya saja mild. Dia bisa dengan mudah terjerat tipuan pemuda didepannya ini

Well tapi mild kan memang bodoh, jadi gulf tak heran jika temannya itu tertipu.

"Oh.. Bocah kau sudah besar sekarang hm.."

Mark terkekeh.

"Krub phi.. Kau sendiri juga bertambah manis. Tapi masih lebih manisan mild sih.."

Gulf menatap datar akan kebuncinan mark, yah terserah lah sudah beruntung ada yang mau dengan sahabatnya itu.

Gulf lelah, dulu saat melihat sahabatnya yang mengeluh tak ada wanita yang mau dengan mild.

Setelahnya mark dan gulf berjalan beriringan, membuat berbagai pasang mata menatap mereka berdua terpesona dan sebagian juga kaget.

Bagaimana tidak mark yang memang sudah dikenal oleh orang diperusahaan suppasit selain tampan dia juga disengani disini, lalu dia berjalan dengan pemuda yang tampan dan manis secara bersamaan juga badan yang ekhem hot, cukup langsing dan kencang. Membuat banyak pasang mata baik laki - laki maupun perempuan menatap lapar kearahnya.

Saat akan menaiki lift tiba - tiba mark mendapatkan telfon dari seseorang. Ia meminta maaf pada gulf karena membuatnya tak bisa mengantarnya ke ruang meeting. Mark menyuruh gulf untuk langsung menuju ke ruang meeting.

Gulf hanya mengangguk saja dan langsung bergegas kedalam lift akan tetapi saat pintu lift akan menutup seseorang bergegas menghentikannya

"Tunggu.."

Mata gulf terbelalak kaget saat orang itu sampai didepannya.

"Phi mew.." lirih gulf

Mew juga tak kalah kaget, ia tak menyangka akan bertemu gulf. Tapi raut kaget mew segera hilang berganti dengan raut biasa.

Mew berdiri tepat disebelah gulf dan langsung memencet tombol lift.

Gulf sendiri mulai bergerak gelisah, dia tau bakal ketemu dengan mew tapi ia tak siap jika bertemu sekarang
Yah.. Walau nanti pas diruang meeting juga ketemu sih.

Berbeda dengan pikiran gulf, mew justru merasa senang ia dapat bertemu dengan pemuda kesayangannya itu. Sudah lama ia tak bertemu dengan gulf, ia semakin manis dan juga uhukk sedikit bukan sedikit sih tapi "hot" sekali. Membuat mew meneguk ludahnya paksa. Apalagi setelan gulf saat ini menampakkan leher jenjang dan dadanya yang berisi. Membuat mew sedikit merasa gerah dan panas.

"Apa kabar?" suara mew memecahkan keheningan, membuat gulf sedikit terkejut

"Baik.. Bagaimana dengan phi?"
Mew menatap kearah bawah miris

"Tak terlalu baik"

Gulf tersentak sedikit lalu melirik sekilas.

"Bagaimana bisa?"

Hot MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang