Chapter 9 : Martabak manis

11.3K 918 69
                                    

Gulf mengikuti mew dari belakang. Jantungnya masih berdetak kencang juga sekaligus marah mengingat kejadian yang ada di lift tadi.

"Goblok banget gw. Bisa - bisanya sange gara - gara remesan doang!!. Eh tapi kan semua laki emang bakal sange kalo diremesin kaya gitu. Tapi kan gw uke? Halah serah dahh.. Duhh goblokk goblokk" batin gulf berteriak kencang sambil memukuli jidatnya

Mew yang melihat gulf memukuli jidatnya mengeryit heran dan menangkap tangannya secara tiba - tiba.

"Gak usah dipukuli gulf. Nanti merah sakit jidatmu"

Gulf menatap tajam lalu menarik tangannya paksa

"Tidak usah memperdulikan saya. Anda cukup diam dan memberi pinjaman celana saja"

Mew tersenyum tanpa menjawab. Ia membawa gulf keruangannya terlebih dahulu.

Gulf menyusuri ruangan mew, tak ada yang berubah sejak terakhir kali.

Mew mengajak gulf kesebuah ruangan dimana disana terdapat kasur king size juga lemari yang cukup besar. Mew mengambil celana dari lemarinya dan menghampiri gulf.

"Hm.. Ini celananya"

Gulf menerimanya tanpa mengucapkan apapun. Ia masih canggung dengan kejadian di lift tadi.
Melihat keterdiaman gulf, mew mendesah seraya memijit tulang hidungnya.

"Kejadian tadi tak perlu kau pikirkan. Kau bisa ganti baju disana. Itu toilet"
Tunjuk mew pada pintu disudut kiri

Gulf masih diam berjalan pelan kearah yang ditunjuk mew tadi tapi saat memegang knop pintu ia berkata pelan

"Kau menyuruhku melupakannya. Apa sebegitu rendah itu aku dimatamu?" setelahnya ia masuk kedalam.

Sedangkan mew?
Dia terkejut, sungguh mew tak bermaksud seperti itu. Maksudnya adalah agar gulf tak usah memikirkan itu agar nanti tidak canggung dengan mew.

Mengusak wajahnya kasar, mew sungguh bingung dengan situasi saat ini.

________________________________________

Selama meeting gulf total hanya diam dan hanya menjawab seadanya, membuat mew gelisah. Tak sadar selama meeting fokusnya bukan kearah sekertarisnya tapi ke gulf seorang hingga ia juga tak sadar mengigit kukunya sembari menatap intens ke gulf.

"Khun mew itu tadi hasil dari diskusi kami. Bagaimana keputusan anda?"

Mew tersadar dan langsung membenarkan posisi duduknya.
"Hm.. Aku menyetujuinya tapi ada syaratnya"

Mew menatap langsung kearah gulf , sedikit membuat gulf gugup. Dia meneguk ludahnya paksa.
"S..syarat apa itu?"

Kelakuan gulf tadi tak luput dari pandangan mew. Entah kenapa hanya pergerakan sederhana itu bisa membuat mew ketar ketir. Melihat leher guld yang masih terekspos dengan adam apel yang naik turun.

"Hentikan pikiranmu mew. Dasar otak sange" batin mew sambil menggelenglan kepalanya samar

/lah kn emng kmu sangean mas-.-
/bacot!!

Mew bersendekap dada sambil menyenderkan badannya serta memasang wajah songong minta disodok.g

"Mudah.. Khun gulf harus berkerja membantuku langsung diperusahaan ini"

Gulf terbelalak.
"Khun mew. Aku hanya minta dana bantuan saja kenapa harus membantu anda diperusahaan juga? Bagaimana dengan perusahaanku kalau begitu?"

Hot MomWhere stories live. Discover now