Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dera yang kini tengah berada di Mansion besar keluarga Sehun karna Appa dan Eomma memanggil nya tanpa sepengetahuan Sehun.
"Sayang,kapan kau mulai magang? Di perusahaan Sehun bukan?" Tanya Eomma.
Dera mengangguk kikuk "besok" ,suasana nya sangat canggung bagi Dera. Bagaimana bisa ia bersikap biasa saja setelah terakhir kali yang ia lakukan di Restorant?
"Eomma,Appa. Sebenarnya ada apa memanggilku kemari?" Tanya Dera yang bahkan tanpa basa-basi
"Dera..kuharap perkataan mu yang kemarin itu--"
"Itu serius,aku benar-benar ingin memutuskan pertunangan sebelum aku memutuskannya secara sepihak,Appa."
Appa menghela nafas,sejujurnya Dera merasa tidak enak dan bersalah telah mengatakan ini. Tapi disisi lain juga ini saat nya seorang Choi Dera yang penurut memberontak.
"Mengapa sayang? Diluar bisnis,kami menganggap kamu sebagai anak sendiri. Eomma dan Appa benar benar menyayangi Dera,tidak bisa kah ini berlanjut saja?"-Eomma
"Bukankah kalian bisa menganggap ku sebagai adik Sehun daripada tunangannya?" -Dera
"Nasi sudah menjadi bubur sayang,bagaimana bisa menganggapmu menjadi adik dari pria tunanagan mu? Apa itu masuk akal?"-Appa
Dera mengangguk setuju,memang benar jika semua itu tidak masuk akal.
"Apa alasanmu sebenarnya sayang? Kau yakin karna pria lain?"
Dera tersenyum canggung sebagai jawaban,hingga akhirnya Eomma dan Appa pasrah dengan keputusan Dera.
"Tapi..Eomma,Appa. Boleh aku bertanya suatu hal?"
"Ya,tanyakanlah. Apapun itu"-Appa
"Hmm..aku ragu juga,mungkin saja kalian tidak mengenalnya."
"Siapa?"-Eomma
"Bae Irene...itu siapa?"
Seketika Eomma dan Appa terdiam juga terkejut dalam waktu yang bersamaan.
BRAAANG!!!!
Appa membanting vas bunga diatas meja karna merasa kesal membuat Dera terkejut dan juga bingung,mengapa tiba-tiba marah.
"OOH SEHUN! PANGGIL DIA KESINI SEKARANG JUGA!!!!" Bentak Appa dengan amarah nya yang mengebu-ngebu.
Semua pengawal yang berada disekitar langsung memasuki mobil dan melakukan perintahnya.
"Sayang,tahan emosi mu! Dera ketakutan," Eomma berusaha menahannya.
Appa menahan amarahnya karna Dera yang menyaksikannya ketakutan dan juga terkejut.
"Sialan,anak itu!" Umpat nya lagi.
"Appa...ada apa? Apa Dera melakukan kesalahan?" Ucap nya gugup.
Eomma menarik lengan Dera lembut "Sayang,ikut dengan Eomma dulu ya?." Dera mengangguk dengan rasa penasaran dan juga takut
