34 | 5 November 2020

369 50 7
                                    

Hari ini Dera harus menghadiri pertemuan dengan kedua orang tua Sehun untuk mempererat hubungan seperti biasanya, hingga akhirnya Dera terpaksa harus memberitahukan alamat tempat tinggalnya yang sekarang pada Sehun karna Sehun harus menjemputnya.

Sehun menekan bel pintu apartemen Dera dan kemudian Dera keluar dengan fashion dinner nya yang serba hitam itu

Dera berjalan dengan Sehun,keduannya sama sama tidak bersuara dan begitu canggung.

Demi Tuhan ia cantik sekali ucap Sehun yang bahkan tidak bisa diucapkan.

"Kau cantik.." ahh namun pada akhirnya mengucapkan juga walau dengan nada canggung.

"Terimakasih" jawabnya simple tanpa menatap dan bahkan tersenyum

Sehun membukakan pintu mobil untuk Dera,setelah itu ia membuka pintu mobil sport berwarna putih itu untuk dirinya sendiri.

"Kau tidak memakai lagi cincinnya...."-Sehun

"Maaf tapi aku lupa," Ucapnya dingin.

"Kau harus memakainya,setidaknya untuk kali ini." Walaupun perlakuan Sehun sangat keterlaluan pada Dera sebelum-sebelumnya tapi ia tidak pernah melepaskan cincin pertunangan itu sekali pun.

"Aku tidak tau dimana cincin itu berada,apa kau tidak paham?"

Sehun mendesah kesal namun ia tidak bisa marah.

"Sebenci itu kau padaku?"

...

Sehun menarik pedal dan menancap kan gas hingga mobil melaju.

"Ini bukan jalan menuju tempat tujuan,mau kemana ini?!" Tegas Dera.

"Membeli cincin!"

"Itu tidak perlu! Jika mereka bertanya aku akan mengurusnya!" - Dera

"Dengan apa kau akan menjawab pertanyaan mereka hah? Mengatakan dengan mudah bahwa kau menghilangkannya?! Jangan bersikap bodoh Dera-yya!" Sehun mempercepat laju mobil diatas rata-rata.

"Sehun,hentikan!!"
"Sehun!"
"Ooh Sehun!!"

Dera berteriak kencang dan kesal,lalu Sehun membantingkan setir dan berhenti.

"Apa kau gila?!"-Dera

"YA! Kau pikir aku baik-baik saja selama ini?kau pikir aku bersenang-senang selama ini? Kau pikir aku bahagia dan bercumbu dengan kekasih ku begitu? Apa yang kau pikirkan sih? Kenapa kau begitu keras kepala.."

"Lalu apa? Apa aku harus mematuhi segala keinginan dan perintah mu?!"-Dera

Sehun hanya terdiam kesal dan tak berniat untuk membalas, ia meneruskan perjalanan menuju toko perhiasan.

Sampai disana,Sehun tidak langsung membuka kan pintu kunci mobil.

"Ada apa? Kenapa tidak membukanya?!"

"Tenangkan pikiranmu,dan aku akan menenangkan pikiranku..."

"Apaansih kau ini?"

Sehun memutar musik dan menyetel lagu Richard Marx - Right Here Waiting For you

(Note : kalian denger juga lagu nya biar feelnya dapet apalagi pas dialog ini )

Lagu yang di putar Sehun cukup menenangkan walaupun sebenarnya ia harus merasakan sakit yang luar biasa setiap mengetahui arti dari lagu ini.

Dera hanya bersandar dan memejamkan mata karna lelah berdebat.

"Bisakah kita berhenti berdebat?"-Sehun
"Bisakah kita berbicara tanpa nada kesal?"-Sehun
"Bisakah kita...tidak,tapi kau--berhenti berbicara dingin?"-Sehun
"Bisahkah kau berhenti menatapku dengan kebencianmu itu?"

FIANCE - OOh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang