Part 5

3.6K 291 99
                                    


Sejak kedatangan segerombolan cowok itu ke kantin, suasana menjadi bertambah riuh. Teriakan-teriakan yang cukup histeris dari para gadis sembari menyebut-nyebut nama para cowok itu seolah memuja.

"Astagfirullah Barka! Akhirnya moodbooster gue dateng!"

"Ya ampun Kak Naufal senyumnya ngajak berumah tangga!"

"Woi Philipus minggir lo! Bebeb Morgan gue ketutupan sama lo!"

"Kak Satrio! Kok DM aku semalam gak dibales?!"

"Anaknya makin ganteng ya bund."

"Babang tampan gue mana?!"

"Kurang satu woi! Kak Alder mana?!"

"Fix! Gue gak mau makan kalo Alder gak nongol!"

"Kenapa semua jadi heboh sih?" tanya Ana heran. Ingin rasanya ia ikut berteriak heboh layaknya sedang menonton konser, tapi ia bahkan tidak tau apa yang dihebohkan. Kalau tiba-tiba nyaut kan gak lucu.

"Biasa lah, cowok-cowok famous," jawab Lizza ringan. Ia mengikat rambutnya asal menggunakan ikat rambut yang sedari tadi melingkar di perngelangannya.

Ana mengangguk-anggukkan kepalanya. "Pantes kok cewek-cewek pada heboh," ucap Ana. Bersamaan dengan itu pesanan mereka pun datang diantarkan oleh Bude Anis.

"Gak usah peduliin mereka deh, mending kita makan. Kasian soto ayamnya dianggurin," ucap Falen. "Ntar ayam nya ngambek, nanti hidup lagi,"

"Sempet-sempetnya lo ngelawak," imbuh Lizza.

"Biar gak tegang," balas Falen lalu kembali fokus pada semangkuk soto ayam di depannya berbeda dengan Ana yang memperhatikan segerombolan di sana. Ah, lebih tepatnya salah satu dari mereka.

"Kayak kenal." gumamnya pelan.

"Lo liatin apa, Na?" tanya Khansa. Ia mengikuti arah pandang Ana tertuju.

"Kenapa, Na? Lo tertarik sam mereka?" Tanya Khansa lalu meminum es teh yang tadi dipesankan oleh Falen.

"Bukan gitu. Aku kayaknya kenal deh sama salah satu dari mereka," balas Ana menopang dagunya kembali memperhatikan dengan seksama.

"Yang mana?" tanya Falen penasaran yang tadi ikut menyimak percakapan Ana dan Khansa.

"Yang itu!" Ana menunjuk cowok yang berdiri membelakanginya. Cowok itu sepertinya sedang asik menggoda gadis-gadis di dekatnya.

"Kak Naufal? Lo kenal sama dia?" Tanya Falen.

"Kenal. Dia Abangku."

"Abang?!" Ketiga teman baru Ana itu sedikit kaget mendengar fakta itu.

***

Setelah menyelesaikan keperluannya di markas, Alder perlahan melangkahkan kakinya menuju ke kantin. Ia berjalan dengan memasukkan kedua tangganya ke dalam kantong celana.

"Alder!" panggilan itu membuat langkah Alder terhenti. Ia memutar sedikit badannya dan menoleh. Ia memutar matanya malas ketika mengetahui si pemilik suara.

"Ck!"Alder berdecak lalu kembali melanjutkan langkahnya tanpa menyahuti panggilan itu.

"Alder!"

Tetap tidak dihiraukan.

Langkah Alder terpaksa terhenti ketika cewek yang sedari tadi memanggilnya itu menahan lengannya.

"Al ih aku panggilan kok gak nyaut?!" ucap Debora memberenggut kesal. Ya, nama cewek itu adalah Debora Noberto.

Alder menghempaskan tangan Debora yang memeganggnya. "Apa?"

"Aku mau ajakin kamu ke kantin bareng!" Ucap Debora dengan berani kembali memegang lengan Alder.

AlderaksaWhere stories live. Discover now