Part 11

2.1K 223 31
                                    

"Peraturannya, tiap pemain cuman boleh memilih pilihan yang sama dua kali berturut-turut. Oke?" Falen menjelaskan peraturan permainan dengan yang akan mereka mainkan.

Truth or Dare.

Ya, permainan itu yang akan dimainkan oleh Ana, Falen, Khansa dan juga Lizza.

Keempatnya duduk melingkar dengan sebuah meja berada di tengah-tengah mereka. Terdapat botol di atas yang mereka jadikan sebagai alat bantu permainan.

Cara mainnya yaitu dengan memutar botol yang diletakkan tepat di tengah meja. Kemana arah ujung tutup botol itu tertuju, maka dia lah yang kena dan diberi pilihan truth or dare. Sebagian dari kalian pasti udah pernah main ToD kan?

"Seperti yang udah gue jelasin sebelumnya, kalau udah dua kali milih truth maka pilihan selanjutnya harus dare." ucap Falen memperjelas.

"Setuju?"

Ana, Khansa, dan Lizza spontan mengangguk berbarengan. "Setuju!"

"Good. Ada satu peraturan lagi,"

"Apaan?" tanya Khansa.

"Bentar," Falen berdiri dan berjalan keluar dari kamarnya entah ingin kemana. Tak lama kemudian gadis itu kembali dengan membawa segelas jus dan sebotol kecap.

"Lo ngapain bawa jus? Ada kecap lagi," tanya Lizza heran.

Falen tersenyum misterius. Ia mencampurkan kecap ke dalam gelas dan mengaduknya. Lizza memandang minuman itu dengan jijik.

"Ini hukumannya. Yang gak berhasil ngelakuin dare harus minum jus spesial buatan gue ini," ucap Falen menunjukkan gelas berisi minuman hasil racikannya.

"Oke, ayo kita mulai!"

"Aku aja yang muter botolnya," sahut Ana.

"Boleh," balas Falen mempersilahkan.

Ana pun mulai memutar botolnya dan berhenti mengarah kepada Lizza.

"Oke Liz, Truth or Dare?" tanya Falen.

"Truth," jawab Lizza langsung.

"Ahh gak asik. Masa pilih truth," ucap Falen.

"Bodo,"

Khansa tampak berpikir sebentar sebelum bersuara. "Apa tiga hal yang gak lo suka dari Falen?"

"Tiga doang? Banyak padahal," sahut Lizza membuat Falen sontak melotokan matanya. "Taik banget lu!"

Lizza terkekeh pelan lalu mulai menjawab.

"Satu, Pecicilan," jawabannya membuat Falen syok.

"Dua, cerewet,"

"Tiga, suka teriak malu-maluin."

Falen memberenggut kesal.

"Tapi walaupun sikapnya aneh, jujur gue sayang banget sama ni anak pungut," ucap Lizza tulus menepuk pelan kepala Falen.

"Aaaa jadi sayanggg," Falen bergerak memeluk Lizza dari samping namun segera di dorong pelan oleh Lizza. "Gak usah lebay!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AlderaksaWhere stories live. Discover now