0.5 Rest.

486 53 0
                                    

"Love don't cost a thing; except a lot of tears, a broken heart, and wasted years."

*****

Seharian penuh Viona mencoba mencari kehadiran pria yang membuat Viona menjadi bahan perbincangan di sekolah hari ini, namum sejak tadi sosok yang dicari sama sekali tidak nampak batang hidungnya sama sekali.

Tidak mungkin Viona langsung mencari Zevan di kelasnya tentu saja itu akan menambah rumor antara dirinya dan Zevan, biasanya Zevan akan ke kantin saat jam istirahat bersama teman satu kelasnya namun hari ini Zevan tidak ada disana.

Viona baru menyadarinya sekarang, sekalipun dirinya menghabiskan waktu cukup sering dengan Zevan akhir-akhir ini ternyata dia tidak tau banyak tentang Zevan. Viona bahkan baru tau akun Instagram Zevan karena kejadian pagi ini, Viona juga tidak tau latar belakang Zevan. Viona benar-benar merasa heran pada dirinya sendiri, Viona bukan tipe yang mudah bersosialisasi dengan orang lain tapi dengan Zevan kenapa terasa berbeda.

*****

"Viona ,vi lo ke UKS deh buruan!" ucap Yola dengan nada suara terdengar panik.

"UKS? Siapa yang sakit Yol?" tanya Viona kebingungan.

"Zevan Vi dia di UKS," jawab Yola sambil mencoba mengatur nafasnya yang tersengal karena harus berlari dari UKS sampai kelasnya.

Viona sudah tidak menjawab ucapan Yola dia memilih melangkahkan kakinya sedikit tergesa menuju UKS. Viona bahkan tidak memperdulikan pandangan orang-orang sepanjang koridor yang masih terus saja membicarakan tentang hubungan dirinya dan Zevan.

Viona membuka pintu UKS cukup keras sehingga membuat orang yang di dalam UKS terkejut, bahkan bukan hanya mereka yang di dalam UKS yang terkejut Viona sendiri terkejut dengan sikapnya yang menurutnya berlebihan itu.

"Viona," ucap Zevan terkejut dengan kehadiran Viona.

Viona tidak menjawab ucapan Zevan, bukan karena Viona tidak mendengar suara Zevan, tapi perhatian Viona sedang tidak tertuju pada Zevan. Viona mengarahkan perhatiannya kepada sosok lain yang kini sedang mengobati luka Zevan, dan jangan lupakan tangan mereka yang masih saling menggenggam meskipun ada kehadiran Viona.

"Aku mau ambil minyak angin, aku pusing. Maaf kalau bikin kalian terkejut," dusta Viona yang langsung berjalan kearah kotak obat mengambil minyak angin lalu segera melangkah meninggalkan UKS tanpa sekalipun menoleh ke arah Zevan.

Viona menghentikan langkahnya sejenak, kembali menoleh kearah UKS melihat mungkin ada sosok yang diharap Viona mengejarnya setidaknya untuk memberikanya sebuah penjelasan padanya. Namun, sedetik kemudian Viona menyumpahi kebodohannya sendiri bagaimana bisa dia berfikir Zevan akan mengejarnya untuk menjelaskan sesuatu padanya. Viona tersenyum kecut.

"Memang kamu siapanya dia Vi," ucap Viona lirih lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas.

*****

"Gimana Zevan baik-baik aja kan?" tanya Yola pada Viona yang baru saja duduk disebelahnya.

"Baik kok. Lagian kamu kenapa sih Yol nyuruh aku kesana kan udah ada yang ngobatin dia," ucap Viona kesal, jujur saja Viona sangat kesal dengan Yola kenapa bisa-bisanya gadis berkuncir kuda itu menyuruhnya ke UKS saat jelas-jelas Zevan sudah dirawat.

Dan Viona juga kesal pada dirinya sendiri, kenapa dengan bodohnya dia langsung berjalan menuju UKS tanpa memastikan dulu apa yang terjadi pada Zevan.

"Lo ga tau kenapa Zevan bisa sampe babak belur gitu?" tanya Yola memastikan.

"Ga tau. Dan buat apa aku tau itu bukan urusan aku," ucap Viona datar.

CongratulationsWhere stories live. Discover now