👄Fifth thing fifth💋

3.6K 231 73
                                    

❛ ━━━━━━🔞❪◍🐳◍❫🔞━━━━━━ ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❛ ━━━━━━🔞❪◍🐳◍❫🔞━━━━━━ ❜

"FUCK! apa lagi!!!" marah Soobin dengan wajah berkedut murka.

"Kau melakukan kesalahan besar... kau lupa peraturan penting dimana kau harus memakai pelindung, Soobin-ssi," Sutradara berucap dengan tenang. Sambil memberikan tatapan menantang, wanita berumur tiga puluh tahunan itu memandang dingin kearah Soobin yang membalas tatapan itu dengan tajam dan mengintimidasi tanda seberapa besar murkanya saat Soobin harus berhenti tepat dimana ia akan melakukan kegiatan inti.

Fuck! Soobin sudah sangat kesal dan dongkol rasanya.

"Itu hanya peraturan main-main! Sialan! Mengapa kau tidak memberhentikan ku tadi saat aku dan Kai sama-sama melakukan kegiatan tambahan dan improvisasi?! Kami banyak melakukan kesalahan disana mengapa terlambat?! Lagipula tidak usah khawatir! Aku yang akan menanggung semua dendanya!

Jangan seperti orang miskin!"

Semua terdiam mendengar Soobin berkata dengan lantang nan tajam menyalurkan rasa marahnya.

Dalam diam, Kai menunduk; merenung.

Seperti orang miskin? Apa... Dia terlihat seperti itu?

"Ini sudah kelewatan, itulah alasan mengapa aku memberhentikanmu disaat seperti ini karena kau akan melakukan kesalahan fatal jika kau tidak melaksanakan apa yang pihak kedua inginkan Soobin-ssi."

Soobin menggeram marah dan berdecak.
"Apa perduliku sialan?!"

Sejurus kemudian Soobin bersiap-siap untuk memasuki tubuh Kai dengan tangan kanan yang ia bawa untuk mengarahkan kejantanannya tepat kearah pintu surga dunia milik Kai.

Namun tangan Kai menghadangnya. Menahan pinggulnya dengan sepuluh jemari cantik pemuda manis itu... Dia menggeleng dan memberikan tatapan sendu kepada Soobin.

Pinggulnya memberontak secara keatas, membuat Soobin tidak bisa seenak hati memasukinya.

Dan hal itulah yang membuat Soobin kembali terdiam untuk beberapa saat...

"Jangan," lirih Kai sembari menggeleng.

Soobin memandangnya dengan heran tapi iba. Hatinya terasa tercubit saat melihat pandangan tak berdaya dan begitu sedih menolak diri untuk di gagahi oleh seseorang seperti dirinya.

Pandangan Soobin yang tadinya berada pada Kai, mulai bergerak secara perlahan memutari ruangan dengan bola matanya yang memandang tajam; melihat seluruh penghuni ruangan saat itu. Menelisik pandangan diam terpaku dari beberapa orang, dan membalas tatapan tak suka dari sebagian kecil orang lainnya.

Only You 🐳 SooKai [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang