👄Eleventh thing Eleventh💋

1.4K 158 79
                                    

book baru aku undur bang✨Maap nih php, cuman kayaknya aku lebih baik nunggu ini kelar dulu yak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

book baru aku undur bang✨
Maap nih php, cuman kayaknya aku lebih baik nunggu ini kelar dulu yak. Pusing juga bolak-balik ngetik sksskskskks

Apalagi kali ini panjang.

Apa tuch panjang? 🤔

Panjang chapter nya bang astagfirullah, otak.

❛ ━━━━━━🔞❪◍🐳◍❫🔞━━━━━━ ❜

SINAR surya masuk melalui celah jendela yang terlihat anggun tertutup tirai berwarna coklat tua... Semerbak angin pagi membawa warna baru bagi siapa saja yang baru membuka mata mereka untuk memulai hari lagi.

Mata secara otomatis terbuka saat dirasa energi dalam tubuh terkumpul cukup karena istirahat tubuh selesai dan kenyataan menyuruh para insan untuk tetap bergerak mengikuti takdir.

Soobin membuka matanya karena merasakan sebuah gerakan kasar dari dalam dekapannyaㅡsaat itu pula otak Soobin bekerja cepat tentang apa yang terjadi semalam hingga membuat ada seseorang pria manis memakai baju putih kebesarannya tengah meringkuk memunggungi tubuhnya kala tangan Soobin melingkar apik di pinggang ramping tersebut.

Senyum Soobin tersungging lebar.
'Syukurlah dia tidak kabur lagi,' batin Soobin mengeratkan pelukannya.

Masih enggan untuk membuat tubuhnya bergerak... Ia lebih memilih untuk mendekap pria manis itu semakin erat. Memilih untuk menyalurkan afeksi nya selagi diri menikmati larutan euforia dan deburan jantung yang terasa menyenangkan.

"Ugh~! Nuguseyooom?" cicit Kai; pemuda yang tengah dipeluk erat oleh Soobin.

Pria berdimpel itu terkekeh dan mengusak gemas rambut Kai.

"Soobin imnida~"

Mata Kai langsung terbuka lebar. Badannya berjengit kaget melawan alam bawah sadar yang tersentak kuat menyuruhnya bangun.

"S-soobin Hyung?!" tubuh Kai bergerak cepat untuk meronta. Meminta Soobin untuk segera melepaskannya, tapi si jangkung sungguh enggan melepaskan kenyamanan itu. Alhasil ia mempererat pelukannya dan tidak membiarkan Kai lepas sedikitpun dari genggamannya.

"Jangan banyak bergerak kalau kau tidak ingin menyesal nantinya," ujar Soobin dingin. Suara dominan yang ia keluarkan begitu dalam dan serak; faktor sehabis bangun tidur.

Kai yang diberi ancamanpun terdiam beribu bahasa. Tubuhnya mematung, takut ia salah dalam mengambil langkah. Ia memilih untuk diam tanpa berniat untuk bergerak sedikitpun. Jantungnya berdegup kencang karena rasa yang entah apa bercampur dengan rasa takut akibat ancaman dari pemuda tampan yang kini tengah memeluknya.

Only You 🐳 SooKai [M]Where stories live. Discover now