26. Momen Kelam

5.2K 730 175
                                    

"Gimana? Hp dia udah lo ambil Lis?" tanya Jennie pada Lisa yang baru selesai menggeledah tubuh Yona

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Gimana? Hp dia udah lo ambil Lis?" tanya Jennie pada Lisa yang baru selesai menggeledah tubuh Yona.

"Aman semuanya" jawab Lisa.

Rose baru datang sehabis mengunci pintu toilet dan memberi tanda bahwa toilet perempuan tidak bisa di gunakan untuk sementara.

"Tempat juga aman" kata Rose.

Jisoo yang sudah ada di depan Yona menatap cewek itu dengan tatapan mengintimidasinya.

"Maksud lo apa ngedeketin Vino, pake ngasih dia coklat segala?!" tanya Jisoo.

Yona hanya tertawa pelan. Keberaniannya mulai bertambah semenjak ia menjadi simpanan papa Jisoo, yang tentu punya kuasa dimanapun. "So, kenapa lo yang sewot? Emang lo siapanya Vino?" tanya Yona dengan nada suara mengejeknya.

"Hah! Gue emang bukan siapa-siapanya Vino. Tapi lo juga bukan siapa-siapa buat dia, lo pikir Vino bakalan suka sama lonte yang doyan goda om-om. Helow Yona, lo kalo mau deketin cowok tuh ngaca dulu. Tampang lo udah oke emang?" kata Jisoo.

Jisoo kesal bukan main, beraninya cewek ini mendekati Vino. Kalau kata Jisoo "Gila lo! Gue aja yang bertahun-tahun ngejar dia gak pernah di notis, apalagi elo!". Oleh karena itu Jisoo selalu mencegah setiap cewek-cewek yang ingin mendekati Vino. Anggaplah ia possesive, tapi mau bagaimana lagi?

Yona tidak terima dengan perkataan Jisoo, ia hendak menggapai tubuh Jisoo, namun kedua tangannya di tahan oleh Lisa dan Rose. Hingga Yona tidak bisa bergerak sedikitpun.

"Kalo gue gak oke, gak mungkin bokap lo mau sama gue!" jawab Yona angkuh.

Jisoo mengepalkan tangannya. Jennie yang menyadari hal tersebut langsung menampar mulut Yona dengan kencang, hingga sudut bibir Yona berdarah.

"Lo bangga jadi simpenan om-om?! Cuma cewek murahan yang secara terang-terangan membanggakan diri jadi sugar baby" kata Jennie tajam.

Yona melotot menatap Jennie tak terima, sudut bibirnya perih bukan main. Ia berontak untuk melepaskan diri, namun cengkraman Lisa dan Rose cukup kuat. Bahkan tangan Lisa yang satu sibuk menarik-narik baju Yona, hingga kemeja sekolah Yona agak robek di bagian bahu.

"Gak usah sok! Tampang kek Eli Sugaga aja belagu lu tonggos!" ejek Lisa.

Yona menatap mereka berempat tak suka. "Kenapa jadi lo yang pada sewot! Toh Vino-nya aja gak apa-apa gue deketin" jawab Yona.

Jisoo menggebrak pintu toilet dengan kencang. "Gak apa-apa? Gue kasih kesempatan lo buat liat apa yang terjadi sama coklat yang lo kasih ke Vino. Gue yakin, coklat itu akan berakhir di tong sampah!" kata Jisoo.

"Asal lo tau, gue itu cuma mau menyelamatkan elo dari rasa sakit hati!" lanjut Jisoo.

Yona terdiam, jujur nyalinya agak menciut. Apalagi setelah ketiga cewek itu membentaknya. Ia menatap Rose yang hanya menatapnya datar, tampak tak tertarik dengan apa yang mereka lakukan. Dan hal itu membuat keberanian Yona kembali muncul.

Keeping Up With The TeensOù les histoires vivent. Découvrez maintenant