28. Pernyataan

4.9K 782 208
                                    

Jennie menatap canggung pada dua orang di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie menatap canggung pada dua orang di depannya. Krystal yang sedang menunduk dalam, dan Kai yang sedang menatapnya tajam. Suasana kafe cukup ramai saat ini, namun tempat yang mereka tempati cukup jauh dari meja-meja lain, sehingga mereka bisa lebih leluasa saat berbicara.

"Jadi?" Kai memecah suasana canggung di antara mereka bertiga.

Jennie menatap Krystal, lalu menepuk pundak cewek yang lebih tua darinya itu pelan.

Krystal mengangkat kepalanya, dan nampaklah wajah Krystal yang sudah memerah dan bercucuran air mata. "Please, tanggung jawab Kai" lirih Krystal.

Kai menghela nafas jengah. "Udah berapa kali gue bilang, dia bukan anak gue! Lagipula yang tidur sama lo pasti bukan cuma gue!" balas Kai.

Krystal menatap Kai sendu. "Sumpah demi apapun, lo yang ambil keperawanan gue. Gue gak mungkin tidur sama yang lain! Hiks, ini darah daging lo, hiks.." tangis Krystal, ia mengelus perutnya yang masih rata.

"Gugurin!" perintah Kai tegas.

Jennie dan Krystal membulatkan mata mereka, mereka tak percaya bahwa Kai bisa sekejam ini.

"Gak! Dia anak kita Kai, lo tega gugurin janin yang gak bersalah!"

Kai mengacak ramburnya frustasi. "Gue masih sekolah, sebentar lagi ujian nasional. Gak mungkin kalo gue harus rusak masa depan gue buat lo!" kata Kai penuh emosi.

Jennie menatap Krystal, kepala cewek itu tampak tertunduk lemas dan kecewa. Krystal pasti sangat sedih dan putus asa.

"Masa depan gue lebih penting daripada janin di kandungan lo!" tambah Kai. Ia berdiri dari tempatnya, hendak meninggalkan mereka berdua.

Jennie yang melihat itu buru-buru mencegah Kai.

Plak!

Satu tamparan telak mengenai wajah Kai, Jennie menatap Kai penuh amarah. Sedangkan Krystal hanya terdiam sambil menangis sesengukan.

Kai menatap Jennie kesal sambil memegangi pipi kirinya yang panas akibat tamparan super kencang dari Jennie.

"Lo bilang bahwa masa depan lo lebih penting daripada janin di kandungan kak Krys?! Lo gak mikir kalo elo juga udah ngancurin masa depan kak Krystal?! Kalo elo cowok gentle, lo harus berani bertanggung jawab atas apa yang udah lo perbuat! Jangan mau enaknya aja jadi cowok!" marah Jennie.

Kai mendengus. "Lo mending diem aja dan gak usah ikut campur sama urusan gue dan Krystal!" kata Kai.

"Gue gak bisa untuk gak ikut campur untuk masalah ini. Lo itu udah keterlaluan. Lo tanggung jawab dan akuin perbuatan lo ke bokap lo, atau gue yang akan bilang ke bokap lo!" ancam Jennie.

"Ck, lo punya bukti apa? Cuma dengan bawa Krystal ke rumah sambil nangis-nangis dan bilang dia ngandung anak gue gitu? Bokap gue gak semudah itu percaya."

Keeping Up With The TeensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang