44. Hancur

4.7K 654 207
                                    

Hati Jisoo hancur bukan main saat ini, melihat bagaimana Vino sedang berjuang antara hidup dan mati di dalam ruang operasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hati Jisoo hancur bukan main saat ini, melihat bagaimana Vino sedang berjuang antara hidup dan mati di dalam ruang operasi. Ia menyembunyikan wajahnya dengan kedua telapak tangan, tangis tersedu-sedu masih sangat terdengar dari bibirnya. Yogi membawa Jisoo kepelukannya, membiarkan Jisoo menangis sepuasnya.

"Vino orang yang kuat Jis, dia pasti bisa laluin semua ini." kata Yogi, jujur hatinya juga ikut sakit saat melihat Jisoo serapuh ini karena Vino. Ia juga khawatir bukan main pada Vino, takut jika hal yang tidak diinginkan itu terjadi.

"Semua karena gue, hiks! Salah gue, hiks." kata Jisoo lirih, ditengah-tengah isak tangisnya.

Yogi menggeleng, "bukan salah lo. Gak ada yang salah disini, ini udah takdir tuhan."

Jisoo semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Yogi, tangisnya makin terdengar setelah itu.

Tidak kalah dengan Jisoo. Para cewek yang lain juga sedang menangis. Tak menyangka bahwa hal ini akan terjadi pada Vino. Sedangkan para lelaki tangguh, sedang menunggu dengan harap-harap cemas. Mereka tentu sedih, namun sebisa mungkin untuk tidak terlalu diperlihatkan.

Jeka duduk disamping Rose. Lalu membawa kepala Rose untuk bersandar pada bahunya, seraya mengusap pundak Rose pelan. "Tidur aja, kayaknya lo udah ngantuk. Pasti capek juga karena nangis dari tadi." kata Jeka.

Rose mengangguk, ia sangat lelah hari ini. Di pikirannya hanya ada Vino sekarang, namun saat melihat Jeff yang menatapnya acuh dan membuang muka setelahnya. Membuat Rose merasa tak enak hati, sebenarnya ada apa dengan Jeff? Hari ini Jeff terasa aneh.

Stevan menggenggam tangan Lisa sebagai bentuk dukungan agar Lisa tak begitu khawatir dan sedih. Sesungguhnya Stevan benar-benar terpukau dengan persahabatan antariksa dan blackpink. Mereka benar-benar orang yang setia kawan dan sangat perduli satu sama lain. Sangat beruntung Lisa nya bisa berada ditengah-tengah mereka semua.

"Ini udah tengah malam, kita shalat yuk. Sekalian buat mendo'akan Vino." ajak Stevan.

Davin mengangguk sebagai jawaban. "Yaudah, yang muslim shalat dulu yuk. Belum pada shalat isya kan?" tanya Davin.

Iya merangkul pinggang Jennie. Lalu menghapus air mata pada kedua pipi Jennie. Ia menuntun Jennie ke arah musholah RS. Diikuti yang lain di belakangnya.

Sementara yang tidak shalat masih menunggu di depan ruang operasi.

"Rose, Yerin.. Dimana Vino?!" tanya mama Vino yang baru saja datang bersama papa Vino.

"Vino masih di ruang operasi tante," jawab Jisoo.

Mama Vino menangis, lututnya lemas. Ia terduduk di kursi tunggu. Dengan menyembunyikan wajahnya diantara kedua tangannya. Yerin dan Rose memeluk mama erat.

Sedangkan tak jauh dari keberadaan mereka, papa Vino tampak menunduk dalam seraya mengepalkan tangannya. Ia sangat khawatir, rasa bersalah dan menyesal menghampiri dirinya. Niat buruknya kini benar-benar berdampak buruk, pada anaknya sendiri. Ia berdiri dari duduknya, berjalan menjauh guna menghubungi seseorang.

Keeping Up With The TeensWhere stories live. Discover now