05: Café Date?

1.7K 279 13
                                    

Café, Two Weeks After Instagram Moment.

Sudah terhitung dua minggu semenjak JGTC dan interaksi saling follow antara Rosie dan Jeffri, namun mereka berdua tidak ada inisiatif untuk memulai obrolan-misal hanya sekedar saling membalas status di Instagram-mereka berdua membisu. Entah Jeffri yang kurang dorongan, atau Rosie yang malas untuk memulai obrolan. Tapi yakin, mereka berdua sudah saling memperhatikan satu sama lain via sosial media.

Saat ini Rosie sedang ingin menyelesaikan tugas akhirnya setelah menyelesaikan UAS di semester 7. Walaupun sudah melaksanakan UAS—tetap masih ada tugas akhir yang harus ia selesaikan sehingga mau tidak mau Rosie harus mencari café yang tidak terlalu ramai untuk bisa ia tinggali sejenak sembari mengerjakan tugasnya.

Café yang muncul di pikirannya adalah café dekat stasiun Pondok Cina, karena untuk pergi kesana ia dapat menaiki bis kuning dan berhenti di shelter Pondok Cina sehingga dapat menghemat biaya ongkos.

Setelah Rosie memasuki café tersebut, matanya celingak-celinguk mencari tempat duduk yang kosong, dekat jendela, dan nyaman. Ia mencarinya sambil menunduk—karena disambil mencari colokan listrik. Tahu-tahu, kepalanya terantuk meja.

"Aw!" racau Rosie sambil mengusap-usap kepalanya. Ia pun menoleh ke atas dan langsung tersentak kaget bukan main mengetahui pemilik meja tersebut adalah Jeffri.

"Eh? Lo nggak apa-apa?"

Mendengar suara berat Jeffri membuat langkah Rosie mundur ke belakang. "Anjir, gue nggak tau kalo suara dia ternyata seberat itu!" Batinnya.

"Nggak apa-apa kok... hehe maaf ya..." Rosie hendak membalikkan tubuhnya dan mulai mencari tempat duduk lagi, tiba-tiba tangannya seakan tengah ditarik oleh seseorang-yang lain bukan adalah Jeffri.

"Mau duduk disini?" tanya Jeffri. Mata Rosie terbelalak mendengarnya, "Ah nggak kok sumpah! Kamu duduk aja disini!"

"Sial, kok lo ngomongnya pake aku-kamu sih?!" Rosie terus menerus mengutuk dirinya dalam hati.

Jeffri tertawa melihat kelakuan Rosie yang tengah salah tingkah, "Gapapa pake aja, gue cari tempat lain," Jeffri pun membereskan laptop dan barang-barangnya, namun dicegat oleh Rosie.

"Duduk berdua aja disini... gapapa kan?"

"Buset! Ini lagi! Gila lo ya, Rosie?!" racau Rosie tidak karuan.

Senyum merekah di pipi Jeffri, menampakkan lesung pipinya yang dalam membuat Rosie semakin gila saja dibuatnya, "Serius mau duduk berdua? Kalo gue ganggu gimana?"

Rosie menggeleng, "Nggak-nggak, gue cari tempat duduk lain aja, maaf banget ya?" Rosie buru-buru meninggalkan tempat duduk Jeffri, tapi lagi-lagi ditahan oleh tangan Jeffri.

"Kita belum kenalan kan?" tanya Jeffri, "Nama gue Jeffri."

Pikiran Rosie semakin kacau. "Gue udah kenal lo plis gausah pake acara kenalan segala!!"

Tapi badannya berkata lain. Rosie menjulurkan tangannya dan mengenalkan diri, "Rosie."

Jeffri tersenyum dan menjulurkan tangannya juga, bersalaman dengan Rosie, "Salam kenal."

Sumpah demi apapun, Rosie rasanya ingin pingsan saat itu juga! Apalagi melihat lesung pipi yang terbentuk itu-aargghh kan jadi pengin pegang!

Wah, cowok ini memang pesonanya nggak bisa ditolak ya.

"Jadi, mau duduk disini nggak? Atau, berdua?"

Rosie menggaruk-garukkan tengkuknya yang tidak gatal, melihat café yang semakin lama semakin ramai. Kalau kalian ingin tahu, tempat yang sedang diduduki Jeffri saat ini adalah tempat favorit Rosie ketika sedang mengerjakan tugas kuliah. Jadi ia tidak bisa melepasnya begitu saja.

Chasing Roses (Reborn)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu