09: Easy Come Easy Go

1K 188 39
                                    

Jeffri
mau ketemuan dimana?

Rosie
kantin aja plis

Jeffri
wkwkwk kenapa pake plis plis gitu

Rosie
ya gapapa...

Jeffri
oke gue otw ya

Saat ini Rosie tengah menunggu Jeffri sembari memakan crepes yang baru dia beli tadi. Rosie membuka file-file topik skripsinya. Rosie ini memang anaknya cukup ambisius, mungkin teman-temannya masih bersantai ria menunda-nunda skripsinya, namun tidak pada dirinya. Seperti yang sudah diketahui, dia memang ingin cepat-cepat lulus dari kampus agar tidak ngekos dan naik KRL lagi tiap hari Senin dan Jumat.

Dari kejauhan sudah terdengar suara riuh cewek-cewek yang tengah berbisik. Rosie masih memusatkan atensinya pada file-filenya hingga terdengar suara bariton yang sangat jelas di telinga Rosie.

"Hai."

Satu kata Hai saja sudah bisa membuat Rosie keleyengan. Saat mengangkat kepalanya, terlihat Jeffri yang sudah tersenyum berseri-seri.

"Cepet banget Jef? Ngebut lo?" tanya Rosie. Matanya memandang area sekitar yang mana sekarang ia sedang ditatap diam-diam oleh para wanita pemuja Jeffri.

"Gue naik motor," jawab Jeffri yang matanya terfokus pada file yang tengah dipegang Rosie. Ia pun tertawa, "Ambis banget bu?"

Rosie yang menyadari bahwa Jeffri sedang membicarakan tentang file-file topik skripsinya tersebut langsung memasukkan semuanya ke dalam tas, berdiri, dan menarik lengan Jeffri berjalan meninggalkan kantin.

"Kenapa ditarik-tarik tangannya sih?" tanya Jeffri dengan suara beratnya. Aduh plis, mending lo nggak usah ngomong deh Jef! Suara lo bikin orang mau pingsan tau nggak!

"Gue lupa kalo lo artis, tadi gue diliatin sama semua orang disana," jawab Rosie asal. Jeffri menaikkan alisnya, "Gue bukan artis."

"Oke famous, artis kampus, you name it lah. Jadi, mau kemana?"

"Ke perpusat aja yuk? Biar santai, gue juga mau sekalian nyari-nyari referensi buku di perpus," jawab Jeffri. Rosie mengangguk dengan semangat, "Oke!"

Perjalanan dari Fakultas Psikologi ke Perpusat nggak lebih dari 10 menit, karena memang sedekat itu—apalagi kalau pake motor. Setelah sampai di Perpusat, Rosie terbirit-birit menuju Starbucks untuk membeli iced caramel macchiato kesukaannya.

Jeffri yang sedari tadi berjalan santai dibelakangnya cuma tersenyum melihat kelakuan Rosie yang di matanya tetap lucu dan ngegemesin. Dia juga sekalian membeli kopi kesukaannya, iced americano.

"Lo suka banget minum-minuman nggak ada rasa kayak gini ya?" tanya Rosie setelah melihat Jeffri mengambil pesanan starbucksnya.

"Ini enak tau apalagi kalo buat ngerjain tugas, mata jadi melek seharian," jawab Jeffri. Rosie menggeleng-gelengkan kepala, "Tapi kan nggak sehat kalo nahan ngantuk? Kalo ngantuk ya mending tidur aja..."

"Kalo banyak tugas mah makin nggak bisa tidur," Jeffri menyeruput minumannya dan meneguknya dengan cepat. "Yuk jalan."

Rosie hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Jeffri, Walaupun belum terlalu kenal, namun rasanya ia sudah mulai mengetahui satu persatu serpihan fakta seputar cowok paling ganteng satu universitas ini.

Karena Rosie dan Jeffri masih membawa minuman sementara untuk pergi ke lantai tempat buku-buku yang akan mereka pinjam tidak boleh membawa minuman, mereka akhirnya ngemper dulu di lantai bawah perpusat.

Satu menit...

Dua menit...

Sepuluh menit...

Chasing Roses (Reborn)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora