12: LPs United Us

963 182 34
                                    

May, 2019

"Jef kayaknya kita butuh istirahat deh."

Rosie memijat keningnya dengan pulpen sementara tampilannya sekarang sangat berantakan—kacamata yang menggantung di tulang hidungnya dan rambut yang menutupi wajahnya. Rosie menguncir rambutnya yang acak-acakan sehingga wajah letihnya kembali terlihat.

 Rosie menguncir rambutnya yang acak-acakan sehingga wajah letihnya kembali terlihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Jeffri lebih parah. Rambutnya dibiarkan acak-acakan dengan masker yang masih menggantung di dagunya dan masih setia dengan iced americano-nya. Mau kemanapun, pasti dia selalu memesan minuman kesukaannya itu, apalagi disaat-saat seperti ini.

 Mau kemanapun, pasti dia selalu memesan minuman kesukaannya itu, apalagi disaat-saat seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeffri mengintip laptop Rosie yang terpampang Microsoft Word dengan beribu-ribu kata tersebut. Ia membandingkan isi word Rosie dengan miliknya.

"Udah sampe bab berapa?" tanya Jeffri yang masih memandangi file skripsinya.

"Lagi revisi Bab III," jawab Rosie lalu kembali menanyakan hal yang serupa pada Jeffri, "Lo?"

Jeffri tertawa miris. "Baru masuk bab III."

Rosie tersenyum dan menepuk-nepuk punggung Jeffri sambil dielus-elusnya punggung lelaki itu, "You did well, Jef. Jangan bandingin sama gue, fokus aja sama kerjaan lo sendiri."

Jeffri memandang layar laptopnya yang sangat kontras tersebut. "Gue capek banget..."

"Kalo capek, istirahat. Makanya tadi gue bilang kan kita butuh istirahat," kata Rosie dengan tatapan penuh arti. Ia langsung mengambil alih laptop Jeffri, meng-close semua aplikasi yang terbuka di laptop Jeffri dan mematikannya.

"Mending jalan-jalan aja, yuk? Kita hampir sebulan ini kalo ketemu cuma buat ngerjain skripsi doang," ujar Rosie yang masih sibuk memasukkan perkakas Jeffri ke tasnya.

"Kemana?" tanya Jeffri. Ia membuka handphonenya dan mencari mol setempat.

Kalau kalian tau, mereka selama ini mengerjakan skripsi di berbagai tempat. Biasanya H-1 sebelum bertemu, Jeffri atau Rosie sudah menyurvei café-café yang akan mereka jelajahi esoknya. Kalau buat mereka cafenya harus tidak ada live music (mereka sudah kapok akan kejadian bulan April lalu), banyak stop kontak, dan pastinya wifi (ya kalaupun wifi cafenya nggak bisa, mereka pakai tethering sendiri sih).

Chasing Roses (Reborn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang