07: Fortuitous

1.4K 210 7
                                    

"Gue tuh nggak ngerti maksud dia dengan tarik-ulur perasaan gue tuh maksudnya apa!"

Rosie saat ini sedang dikelilingi tiga sahabatnya—Lisa, Jennie, dan Jinan untuk diinterograsi mengenai kejadian kemarin di FT bersama Jeffri.

"Masa dia... player sih Ci?" gumam Jennie. Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya, "Gamungkin player! Dia aja nggak pernah pacaran sama sekali!"

"Ya mungkin aja... collecting girls? Kan dia ganteng tuh, cewek mana yang nggak mau sama dia, pasti mau semua lah apalagi kalo dideketin gitu," tuduh Jennie penuh dengan emosi.

"Jeffri nggak kayak gitu," Jinan buka suara. "Gue pernah diceritain sama cowok gue. Dia bahkan kalo dideketin cewek selalu menghindar. Gangerti kenapa, gue sih mikirnya apa dia anak rohis atau gimana, kan biasanya anak rohis yang suka menghindar kalo dideketin cewek."

Mereka pun semua tertawa mendengar ucapan Jinan. "Apaan sih lo bisa-bisanya mikir kayak gitu!" tukas Jennie sambil mendorong bahu Jinan dan tertawa.

"Kalo anak rohis dia nggak bakal ngajak Rosie pulang bareng waktu itu," gumam Lisa. "Terus apa dong? Atau jangan-jangan... dia tau lo kayak gimana Ci?"

Rosie terdiam. "Emangnya gue kayak gimana?"

"Gamau pacaran... I guess? Lo kan dari dulu selalu begitu," jawab Lisa. "Kayak yang terakhir, si Juna. Pas dia nembak lo tolak, bilangnya nggak mau pacaran..."

"Lis," Rosie memutus kalimat Lisa, "Lo tau kan Juna itu kayak gimana? Fucked up banget. Gue nggak mau terima dia karena ternyata dia punya cewek lain dibelakang gue!"

"Itu karena lo maunya HTS aja. Makanya dia jadi mainin lo," ujar Jennie. Rosie mendelik, "Oh, jadi gue yang salah gitu ya?"

"Lagian lo kenapa sih nggak mau pacaran?" tanya Jennie. "Padahal HTS sama pacaran sama aja gue rasa, namanya aja yang beda."

"Beda," jawab Rosie. "Pacaran itu namanya hubungan. Udah ada saling keterkaitan. Beda sama HTS, namanya juga Hubungan Tanpa Status. Ya nggak ada status. Nggak saling terkait."

"Terus kenapa pas Juna punya hubungan sama yang lain lo marah? Kan lo cuma HTS." tanya Jennie lagi. Rosie menggerlingkan matanya, "Ya karena gue sama dia udah saling suka?"

"Yaudah kan cuma saling suka doang, lo nggak ada hak lah buat ngelarang dia pacaran, orang lo bukan siapa-siapanya dia," tukas Jennie.

"Jen, udahlah. Lo bukannya nenangin dia malah manas-manasin," Jinan mencoba melerai Jennie dan Rosie. "Jadi lo sekarang maunya gimana, Ci? Kalo lo kepikiran terus kayak gini yang ada lo nggak kelar-kelar ngerjain tugas lo nih," Jinan menunjuk laptop Rosie yang tengah menampilkan folder tugasnya.

"Gue tau!" Lisa tiba-tiba menyahut, "Lo bilang dia nanya kan perasaan lo ke dia kayak gimana... terus dia langsung ngalihin pembicaraan gitu. Gue rasa dia tau kalo lo nggak mau diajak pacaran..."

Semua mata tertuju pada Lisa. "Tapi ini cuma spekulasi gue doang. Kan kalian tau selama kuliah Oci tuh banyak dideketin sama cowok dari mulai kating, seangkatan, adting, sampe beda jurusan. Dan Oci juga kayak nerima semuanya gitu loh..."

"Sejak kapan gue nerima semua orang?" tanya Rosie.

"Ya maksudnya lo kan baik ke semua orang..."

"Padahal gue selalu yang tersakiti karena dapet perlakuan tarik-ulur kayak begini terus," jawab Rosie. "Ngedeketin... bikin baper... eh tiba-tiba ninggalin, terus besoknya udah punya pacar... fucked up abis."

Lisa, Jennie, dan Jinan terdiam. Mereka bertiga tahu apa yang sudah Rosie lalui selama ini. Nggak ada yang bisa menerima komitmen Rosie—yaitu nggak pacaran. Rosie cuma ingin menjalani hubungan saling suka aja, nggak lebih. Karena menurut dia, pacaran itu ribet. Makanya setiap ada cowok yang nembak Rosie selalu ditolak—even Rosie punya perasaan ke orang itu.

Chasing Roses (Reborn)Where stories live. Discover now