17: Padlock Necklace

1.9K 214 62
                                    

"Gue Juna, mantannya Oci."

Pikiran Rosie membawanya flashback ke tahun 2016 dimana tahun tersebut merupakan pertama kalinya ia bertemu dengan Juna di acara Cultural Art Week-nya FH. Nggak cuma Juna aja, Rosie juga bertemu dengan Jennie dan Jinan dan akhirnya bersahabat hingga saat ini.

Pada saat itu Rosie masih menjadi bagian dari Psymphony—organisasi musik Psikologi. Disana ia menjadi salah satu vokalis utama dan sering diundang tampil di berbagai acara universitas baik pusat maupun fakultas. Saat itu juga Psymphony diundang untuk memeriahkan acara FH, jadi mereka semua mulai mempersiapkan penampilannya dengan bernyanyi akustik lagu Mata ke Hati-nya Hivi.

Juna adalah ketua acaranya. Sementara Jennie dan Jinan adalah staff humas yang menjembatani komunikasi antara pihak luar dengan dalam—maka dari itu Rosie mulai berkenalan dengan mereka dan lambat laun jadi sering jalan bareng, tentunya bersama Lisa juga.

Oke, mengesampingkan cerita Rosie bertemu Jennie dan Jinan dan balik ke laptop. Juna ini bisa dibilang naksir Rosie saat Rosie tampil waktu itu, katanya naksirnya naksir banget. Rosie yang dulunya bocah lugu dan masih didekati oleh Chandra (kalau lupa: ada di chapter 11) bisa apa saat ada cowok famous dan ganteng se-FH ngedeketin dia.

Awalnya Rosie masih denial pas dideketin Juna, tapi semua berubah saat Chandra ternyata selama ini cuma ngasih harapan palsu buat Rosie. Karena merasa sudah ada sandaran yang pas untuk mencurahkan segala keluh kesahnya, akhirnya dia mulai menerima kehadiran Juna di hidupnya.

Mereka menjalani hubungan tanpa status selama 5 bulan sampai akhirnya Juna memutuskan untuk menembak Rosie di depan teman-temannya waktu nongkrong bareng. Saat itu juga Rosie langsung menolak halus yang menurut Juna adalah penolakkan secara mentah-mentah. Setelah acara tembak-menembak itu, mereka pun membuat jarak sampai akhirnya Rosie mengetahui bahwa Juna telah memiliki pacar baru.

Padahal jaraknya cuma 2 minggu setelah Juna menembak Rosie.

Maka dari itu sampai sekarang Rosie benar-benar trauma menjalin hubungan dengan seseorang. 5 bulan itu bukan waktu yang singkat buatnya, Rosie sangat memaknai hari-harinya bersama Juna. Tapi ternyata Juna nggak serius. Lebih menyakitkannya lagi—selama 5 bulan itu—ternyata Juna punya gebetan lain selain Rosie.

Makin menderita Rosie dibuat.

Diblock-lah semua sosial media Juna. Rosie mencari-cari cara untuk melupakkan Juna—tapi di otaknya masih terbayang betapa sakitnya dia saat mengetahui ternyata Juna punya sampingan. Saat itu, Rosie menganggap semua cowok cuma bisa ngasih harapan dan nyakitin doang.

"Oh," pikiran Rosie mengenai masa lalunya dengan Juna buyar saat Jeffri buka suara. "Terus mau ngapain? Kan udah mantan?"

"Lo pasti gebetan barunya Oci ya," Juna melihat Jeffri dari atas sampai bawah, lalu tertawa sarkas. "Gebetan ajasih kayaknya. Gamungkin pacaran, kan tuh cewek demennya bikin baper cowok doang eh ternyata..."

"Stop!" Rosie menutup telinganya. "Pergi nggak lo! Gue nggak mau nyari rebut disini!"

Wajah Jeffri dibuat masam karena omongan Juna barusan. Ia membuka pintu mobil dan menyuruh Rosie untuk masuk ke dalam mobilnya. Rosie langsung masuk sementara Jeffri masih ingin berurusan dengan Juna.

"Gue nggak kenal lo siapa," kata Jeffri. "Tapi omongan lo tadi salah. Rosie nggak kayak yang lo bicarain."

"Lo kan baru kenal dia, yakan?" Juna makin menjadi. "Gue kenal dia udah lama. Oci tuh deket sama banyak cowok asal lo tau. Coba aja cek hapenya gue yakin dia chattingan nggak cuma sama lo doang!"

"Gue nggak peduli sih, asal dia sukanya sama gue."

"Serius lo? Gue udah peringatin dari awal nih," Juna masih saja melanjutkan omongan kosongnya. "Gue tunggu postingan galau lo di snapgram ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chasing Roses (Reborn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang