Terdapat suatu kehidupan yang tidak pernah diketahui oleh bangsa manusia sendiri meskipun banyak legenda atau cerita yang menceritakan tentang keberadaan mereka ataupun perwujudan mereka. Tapi bangsa manusia sendiri tidak pernah menemukan keberadaanya ataupun kehidupan mereka, bahkan fosil dari makhluk mitologi itu sendiri tidak pernah ditemukan.
Banyak legenda atau cerita yang mengatakan bahwa makhluk mitologi yang dikenal sebagai putri duyung itu mendatangkan bencana ataupun musibah. Mereka biasa merayu para pelaut yang lengah dan hingga menemui ajal nya.
Tapi..
Dari sekian banyak cerita yang terdengar..
Ada satu kisah yang disembunyikan atau bahkan di tutupi oleh kerajaan duyung. Kerajaan yang didirikan oleh poseidon sendiri bernama Océanalis.
Kisah yang terlalu membuat sang raja bersedih. Membuat nya merasa hancur. Merasa dirinya gagal hanya karena satu kesalahan kecil.
Kisah yang berawal dari seorang duyung cantik nan pintar. Dia adalah duyung yang paling disegani karena kecantikan, kepintaran, dan suara indah nya. membuatnya jadi disayangi seluruh kerajaan duyung.
Dan dia bernama Roseanne, tapi mereka memanggilnya dengan nama rosé.
"Hei tunggu nona"
Seorang duyung pelayan mengejar rosé yang terburu-buru ingin melihat sinar mentari yang masuk dan menyinari permukaan laut.
Meskipun ia tidak sampai kepermukaan. Namun melihat air laut yang bersinar membuatnya senang.
"Aku sedang terburu-buru coral. Matahari akan terbit sebentar lagi"
Ucap rosé berenang dengan cepat sambil membawa sebuah alat lukis dan lembaran kanvas yang tidak bisa basah.
Poseidon sengaja membuatkan itu untuk rosé dihari jadinya yang ke 10tahun. Tentu itu bukan hal murah. Tapi poseidon terlalu menyayangi putri semata wayang nya itu. Poseidon memang memiliki banyak sekali anak dengan dewi lainnya. Namun ia hanya dianugerahi seorang putri yang cantik 'Rosé' selautan.
"Tapi nona.. kau tidak boleh terlalu kepermukaan. Ingatlah kata tuan-
"Permukaan adalah hal yang menakutkan, mereka semua kejam dan bla.. bla.. bla.."
Rosé memotong pembicaraan coral. "Ayah selalu mengatakan hal yang sama sepanjang hidupku"
"Tapi itu kan demi kebaikan mu"
"Coral.. kamu tidak tau. Keindahan dunia atas adalah yang terbaik" bisik rosé padanya
Dan akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang. Sinar mentari perlahan masuk menyinari kedalaman laut biru.
Air yang tadinya dingin akan terasa sedikit hangat di permukaan. Rosé berpikir bahwa itu memiliki sensasi tersendiri.
Tidak menunggu lama.. Rosé pun menata alat lukisnya. Dibantu dengan coral yang memegangi beberapa peralatanya. Perlahan demi perlahan, tangan nya menggoreskan sebuah garis garis disana.
"Saat ini apa yang ingin kau gambar?" Coral
"Kau lihat saja nanti"
Tidak butuh waktu lama untuk nya menyelesaikan gambar itu.
Sebuah lukisan seperti seorang profesional. Begitu detail dan hidup.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
