16

14.3K 1.6K 208
                                    

Main Cast
- Byun Baekhyun (30)
- Park Chanyeol (22)

Boy x Boy
Boys' love
Chanbaek
Yaoi
M-Preg (18+)

Playing With My Papa

Dua jarum berukuran berbeda namun tak bosan bergerak searah membentuk pola circle. Menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama siang dan malam terus berganti, dan tanpa terasa tiga hari telah terlalui. Udara masih saja terasa sama. Aktifitas tetap terjaga sebagaimana mestinya. Cahaya setia bersinar terang, membawa kehidupan bagi setiap makhluk hidup di muka bumi. Tetapi berbeda bila berbicara tentang keadaan.

Keadaan dimana Baekhyun menatap sendu seorang pria berbaring tak berdaya di atas ranjang pada kamar kelas VIP rumah sakit. Entah sudah berapa tetes airmatanya terjatuh, membasahi pipi. Tapi, tidak ada niatan untuk berhenti. Mengiringi luka di hati yang terasa sungguh perih.

Tanda–tanda pergerakan tidak tampak selama Baekhyun menemani. Walau mesin di sebelah berbunyi nyaring, memberitahu keadaan pasien masih dalam tahap penyembuhan. Tetap saja, keadaan Siwon tanpa adanya gelagat sebagai bukti prianya benar–benar masih bersamanya, membuat perasaannya berkecamuk dalam ketakutan.

Berbeda dengan putra kandungnya di ruangan lain terjeda satu kamar. Chanyeol sudah membuka mata kemarin sore. Hal pertama yang anak tirinya lihat adalah kehadiran tiga orang tempo lalu. Bagaimana Baekhyun bisa tau? Dia bukan tipikal orangtua yang akan melepas tanggungjawab meski masalah diantara keduanya membuat keadaan menjadi sulit.

Baekhyun mengamati dari jarak yang tak bisa Chanyeol jangkau maupun duga. Ia memiliki taktiknya sendiri untuk memperhatikan gerak–gerik Chanyeol kala kesadaran anak itu mulai pulih. Baekhyun tentu memanjatkan beribu syukur karena setidaknya Sang Kuasa masih mau memberi Chanyeol kesempatan untuk menghirup namanya jalan kehidupan dunia. Ia merasa lega.

Tetapi mengapa hal itu tidak berlaku pada Siwon? Kenapa Tuhan seakan pilih kasih kepada hambanya? Apa Siwonnya tidak berhak untuk diberi berkat yang sama? Atau ini merupakan bentuk hukuman atas dosa yang Baekhyun telah ciptakan? Jika iya, bukankah seharusnya ia yang menanggung derita? Mengapa harus suaminya? Mengapa bukan dia?

"Siwon–ah, kapan kau akan membuka matamu?" Satu tangannya merambat, meraih tangan tanpa daya itu untuk ia hangatkan dalam genggaman.

"Putra mu sudah siuman, bahkan dia sudah bisa bercerita dengan teman–temannya. Apa kau juga tidak mau melihatnya?" Miris. Satu kata untuk menggambarkan rasa frustasi Baekhyun terhadap keadaan yang menurutnya tidak adil.

"Apa kau tidak lelah berbaring dan menutup kedua matamu itu?" tanyanya pada sosok yang terlelap di atas ranjangnya.

Baekhyun biarkan derai airmata itu membanjiri parasnya yang pucat. Melampiaskan rasa duka yang membingkai perih pada hatinya.

"Apa kau marah padaku? Apa kau sangat marah dengan diriku yang telah mengkhianatimu? Pasti, kan? Kalau memang begitu, kau harus bangun dan lampiaskan semua kemarahanmu padaku Siwon–ah. Kau harus membuka matamu agar bisa menghunusku dengan tatapan benci mu. Kau bisa melukai ku dengan tangan maupun kakimu sepuas hati untuk menunjukkan betapa kecewanya kau padaku. Aku akan sangat senang jika kau melakukannya. Itu lebih baik daripada melihatmu seperti ini.. hiks.."

Isakan itu pada akhirnya lolos dari segel yang Baekhyun buat. Wajar saja karena kehancuran yang ia rasakan terlalu besar dampaknya bagi fisik dan batinnya. Sehingga Baekhyun tak lagi kuasa menahan duka nestapa dan pedih yang selalu membayangi begitu melihat sang suami yang terlelap di atas ranjang rumah sakit.

Playing With My Papa [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang