⚠️PERINGATAN⚠️
Cerita ini berisi konten sensitif seperti kekerasan, teror, dan darah yang mungkin mengganggu bagi beberapa pembaca.
***
Permainan.
Tidak sengaja, membawa membawa mereka ke dalam m...
Prilla: gak ada yang gibahin lo jihan! Pede bet lo
Teresa: wkwkwkw
Nara: teresa, lo ketik itu 'wkwk' sekali lagi
Nara: gue kick.
Jihan: ketawa tuh yang bener ter, kaya gini contohnya
Jihan: awokwowkwowkwokw
Teresa: eh?
Teresa: oke awokawok
Nara: :)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Teresa: wkwk maafin aku nara
Carly: tapi kenapa harus malem jumat sih nar?
Nara: biar menantang
Nara: kalo perlu bawa jelangkung
Prilla: AKU GAK IKUT
Prilla: FLISH
Jihan: demi apapun ayok! Nanti kita masukin kontennya ke tiktok!
Carly: JIHAN LO KEBELET FAMOUS APA GIMANA SIH😭
Jihan: IH ITU SERU BANGET KAYA KAKEL KITA!
Prilla: gara-gara mereka sekolah kita direnovasi loh
Carly: iyalah! Lagian serem banget itu lantai tiga.
Nara: gue udah search cara buat jelangkung
Teresa: pake jelangkung?
Teresa: kayaknya gak usah deh nara
Nara: kalo gak gitu darimana serunya?
Teresa: kan malem2 gitu gelap udah kerasa pasti vibes seremnya
Nara: kurang
Carly: gue punya ide. Gimana kalo yang jaga matanya ditutup pake kain? Jadi kaya kucing-kucingan gitu. Tapi ini nyarinya di satu sekolah!
Nara: kalo gitu gak bakal ketemu sampe neraka
Jihan: kasian yang jaga bego ly
Carly: nooo, jadi mereka yang dicari juga gak boleh diem aja. Mereka kek harus ngeluarin suara gt. Entah tepukan tangan, atau siulan.
Nara: boleh tuh
Prilla: woi ah kok serem gitu sih
Nara: oke, pake cara Carly.
***
Keesokan harinya di sekolah...
"Jadi kita beneran bakal main permainan itu?" Tanya Teresa, ia terlihat sedikit berhati-hati dengan perkataannya. Diliriknya keempat temannya yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Sekarang sedang jam istirahat, jadi mereka berlima sedang berada di kantin. Duduk di meja paling pojok yang tidak menyita perhatian.
"Beneran." Jawab Nara singkat, padat, dan jelas. Dia terlihat menyuap sesendok bakso kedalam mulutnya.
"Bentar deh, kita beneran pake cara Carly?" Tanya Jihan sambil melihat satu persatu teman-temannya. Tangan kanannya masih memegang handphone dengan case berwarna lilac dan popsocket bermotif bunga. Yah, Jihan sangat mencintai handphonenya itu. Ia tidak pernah melepaskan handphonenya dari genggaman tangannya.
"Terserah. Gue sih semalem kasih saran aja. Cuma kalo ada saran yang lebih bagus ya kita skip aja saran dari gue." Jawab Carly menyarankan. Dia mengaduk-aduk es tehnya tanpa minat.
"Ih serius mending gak usah deh! Gue gak mau nanti ada kejadian yang aneh-aneh. Mending utamain keselamatan daripada seru-seruan gak jelas gitu. Iya kan Ter?" Prilla melirik Teresa yang sedang menyuap sesendok kuah seblak ke mulutnya. Teresa dengan cepat mengangguk dan langsung membuatnya tersedak karena gerakan yang tiba-tiba.
"Uhuk!"
"Duh-duh kan keselek. Nih minum dulu." Kata Carly sambil menyerahkan segelas air putih ke Teresa. Namun belum sempat Teresa mengambilnya, Nara langsung merebutnya dan menahan gelas itu ditangannya.
"Uhuk! Uhuk!" Teresa terbatuk-batuk dan matanya mulai memerah karena tersedak tadi.
Nara tertawa singkat lalu segera menyerahkan gelas berisi air putih tersebut ke Teresa. Teresa langsung meneguk air tersebut tanpa sisa.
"Gila lo Nar, anak orang hampir mati keselek nih." Protes Prilla sambil menepuk-nepuk bahu Teresa pelan.
"Nih guys liat deh, gue lagi nonton youtube kakak kelas kita yang ke lantai tiga! Seru banget." Jihan memperlihatkan layar handphonenya ke keempat temannya. Disitu terlihat bahwa Jihan sedang menyetel konten video horror milik kakak kelasnya dulu yang kebetulan memang sempat viral.
"Ah iya gue semalem nonton itu." Ucap Nara.
"Sumpah kak Cero lawak banget, gue suka dia deh soalnya dia lucu." Mata Jihan terlihat berbinar sambil menunjukan layar handphonenya.
"Iya gak heran sih, lo sama dia gak ada bedanya. Sama-sama bloon." Ucap Nara.
"Ih gue gak nonton itu! Gak berani! Apalagi vlog mereka ke laut. Dari judulnya aja udah serem banget." Prilla juga ikutan menyahut. Sedangkan Teresa menatap ke arah teman-temannya bingung.
"Cemen banget lo Prill," ucap Nara, mengejeknya.
KRING! KRING!
"Duh bel masuk nih, lanjut nanti balik sekolah." Nara bangkit dari duduknya. Diikuti oleh yang lain.
Namun sebelum mereka benar-benar pergi, Jihan mencomot bakwan yang ada dimeja dan memasukkan ke dalam mulutnya sekali lahap.